Bisnis.com, PEKANBARU -- Direktorat Jenderal Migas (Ditjen Migas) terus berupaya mengembangkan sektor hulu migas di Indonesia, salah satunya dengan melakukan pengawasan pelaksanaan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) Hulu Migas oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) blok migas di Tanah Air.
Koordinator Kerjasama Migas Ditjen Migas Kemen ESDM Sularsih mengatakan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengembangkan sektor hulu migas menjadi hal yang penting.
Salah satu upaya yang sedang digalakan adalah pengembangan Desa Kreatif di bawah naungan PPM hulu migas. Salah satu desa yang menjadi percontohan dalam program ini adalah Desa Dayun di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, yang merupakan desa PPM dari KKKS PT Bumi Siak Pusako (BSP).
"Desa Dayun diharapkan dapat menjadi salah satu proyek percontohan PPM hulu migas dalam pengembangan desa wisata yang telah berhasil, sehingga dapat menjadi bahan studi bagi perwakilan SKK Migas di wilayah lain. Sebagai fasilitator, kami berharap adanya koordinasi yang baik antara SKK Migas, KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama), dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dalam mengembangkan desa ini," ujarnya Selasa (4/7/2023).
Menurutnya PPM hulu migas bertujuan untuk memanfaatkan potensi lokal dalam mengembangkan desa sebagai local champion, yang mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pihaknya dari Kementerian ESDM dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) menjalin kerjasama dan turut mengambil peran dalam mengembangkan desa ini, menjadi pusat kreativitas yang dapat menarik wisatawan dan investor.
Dia mengakui kolaborasi antara Kementerian ESDM, Kementerian Parekraf, SKK Migas, KKKS, dan pemerintah daerah diharapkan dapat mempercepat pengembangan desa ini. Program tersebut juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat lokal, meningkatkan perekonomian daerah, serta memperkuat industri hulu migas di Indonesia.
Sementara itu, Ketua Pokja Desa Kreatif Kementerian Parekraf Yanuar Arief mengatakan saat ini sudah muncul berbagai inisiatif di daerah desa, yang menjadi bukti bahwa potensi ekonomi masa depan dapat tumbuh dari tingkat lokal. Salah satu contohnya adalah Bank Sampah dan Galeri UMKM yang telah muncul di Pekanbaru dan didukung oleh KKKS PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
"Kunjungan kami kemarin ke Bank Sampah dan Galeri UMKM telah membuktikan bahwa ide-ide yang muncul dari inisiatif lokal dapat mempermudah komunikasi dan menjadi contoh bagi daerah lain. Bank Sampah sebagai upaya pengelolaan sampah yang lebih terorganisir, dan Galeri UMKM sebagai wadah untuk mempromosikan produk-produk lokal, memberikan inspirasi bagi masyarakat setempat bahwa daerah desa juga memiliki peran yang penting dalam perkembangan ekonomi," ungkapnya.
Menurutnya salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan ekonomi daerah adalah sektor hospitality. Mengingat pengalaman yang diperoleh oleh pengunjung merupakan faktor penting dalam meninggalkan kesan yang kuat.
Pengalaman tersebut mencakup seluruh aspek dari interaksi dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Misalnya, menyediakan rest area yang nyaman sebagai tempat sosialisasi mengenai produk atau jasa, pengaturan parkir yang memadai, dan penjelasan yang jelas mengenai produk yang ditawarkan. Semua ini berkontribusi terhadap pembentukan branding yang kuat.
"Ketika seseorang mengunjungi suatu tempat, pengalaman yang mereka dapatkan adalah apa yang akan mereka ingat. Oleh karena itu, penting bagi pengusaha lokal untuk memperhatikan seluruh aspek dari pengalaman konsumen mereka," ujarnya.
Dia menambahkan, penting juga untuk diingat bahwa upaya branding tersebut harus disampaikan dengan baik kepada pengunjung. Meskipun keindahan alam dan keramahan penduduk lokal merupakan daya tarik tersendiri di daerah, namun jika tidak disampaikan secara efektif, pengunjung akan kehilangan minat.
Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan komunitas setempat dalam membangun kesadaran dan mempromosikan potensi-potensi unik yang dimiliki oleh daerah tersebut.