Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Tengah Turbulensi Global, Perekonomian Sumbar Catat Kinerja Positif

Arah kebijakan belanja negara di Sumbar masih difokuskan untuk penguatan spending better. 
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PADANG - Di tengah turbulensi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap resilien dengan catatan pertumbuhan yang kuat dan stabil didorong seluruh komponen PDB. Secara spasial, tren pertumbuhan positif terjadi di semua kawasan, termasuk Sumatra Barat. 

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sumbar mencatat perekonomian memperlihatkan kinerja positif dengan pengoptimalan peran APBN sebagai shock absorber yakni menjadi  instrumen penting yang memberi dukungan terhadap penanggulangan krisis dan pemulihan ekonomi serta reformasi struktural. 

Kakanwil DJPb Sumbar Syukriah mengatakan melihat di sisi lain, dalam mendukung transformasi ekonomi dan antisipasi ketidakpastian, arah kebijakan belanja negara di Sumbar masih difokuskan untuk penguatan spending better. 

Menurutnya spending better dalam pelaksanaan APBN bermakna kualitas belanja melalui pelaksanaan anggaran yang dilakukan secara efektif, efisien dan akuntabel untuk mewujudkan ketahanan fiskal APBN yang sehat dan berkelanjutan demi tercapainya kesejahteraan masyarakat.

"Pertumbuhan perekonomian di Sumbar hingga April 2023 itu dampak dari momen Ramadan dan Idulfitri, dimana mobilitas tidak ada pembatasan, karena telah berakhirnya pandemi Covid-19," katanya dalam rapat ALCo Regional Sumbar di Padang, Selasa (30/5/2023).

Dia menjelaskan pada persiapan Ramadan dan Idulfitri meningkatkan aktivitas perekonomian pada berbagai sektor ekonomi untuk menyambut diaspora Sumbar. 

Dimana di Sumbar menyumbang 7,01 persen terhadap perekonomian di Pulau Sumatra dan 1,53 persen terhadap perekonomian nasional. 

Syukriah menyampaikan ekonomi Sumbar triwulan I-2023 tumbuh 4,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (yoy). 

"Jadi sekitar 67,28 persen PDRB Triwulan I-2023 berasal dari sektor pertanian, perdagangan, transportasi dan pergudangan, serta sektor konstruksi dan industri pengolahan," jelasnya.

Menurutnya perekonomian Sumbar berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada Triwulan I-2023 mencapai Rp76,27 triliun dan atas dasar harga konstan mencapai Rp46,66 triliun. 

Berdasarkan lapangan usaha, struktur PDRB TW I 2023 didominasi oleh LU pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi sebesar 20,97 persen atau senilai Rp16,00 triliun. 

Sementara itu, berdasarkan komponen pengeluaran, struktur PDRB TW I 2023 didominasi oleh konsumsi rumah tangga, dimana komponen ini memberikan kontribusi sebesar 51,83 persen atau senilai Rp39,53 triliun. 

Dia menjelaskan pada triwulan 1-2023, konsumsi pemerintah berkontribusi sebesar 6,89 persen terhadap PDRB. 

"Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy), kontribusi konsumsi pemerintah mengalami penurunan sebesar 1,072," sebutnya. 

Artinya terjadinya penurunan di periode tersebut merupakan tren yang terjadi setiap tahun. Hal ini terkait dengan pola realisasi belanja pemerintah baik yang bersumber dari APBN maupun APBD yang masih terkonsentrasi di akhir tahun, yaitu di triwulan IV. 

Dari sisi ekspor, pada bulan Maret 2023 kegiatan ekspor di Sumbar mengalami penurunan jika dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya. 

Nilai ekspor pada Maret 2023 turun sebesar 14,79 persen dibandingkan Februari 2023, sementara nilai impor naik sebesar 87,73 persen dibandingkan Februari 2023. 

Dari sisi perkembangan sektor riil (transportasi udara), pada Bulan Maret 2023 terjadi penurunan pada jumlah penumpang pesawat udara yang berangkat melalui Bandara Internasional Minangkabau (Sumbar) sebesar 0,634 persen dibanding bulan Februari 2023. 

Sedangkan, jumlah penumpang pesawat domestik yang datang melalui Bandara Internasional Minangkabau mengalami peningkatan sebesar 4,65 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. Selanjutnya, secara year on year (yoy) tercatat inflasi sebesar 5,24 persen dengan IHK sebesar 115,25.

Namun, berbeda dengan bulan sebelumnya, Sumbar pada April 2023 secara month to month (mtm) tercatat mengalami deflasi. Secara mtm, kelompok yang dominan memberikan andil inflasi Sumbar April 2023 adalah kelompok transportasi sebesar 0,119.

Sementera itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil -0,11 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi pada April 2023, antara lain angkutan antar kota (0,03 persen), minyak goreng (0,03 persen), daging ayam ras (0,03 persen), kendaraan rental (0,03 persen), dan emas perhiasan (0,02 persen). 

Syukriah juga mengatakan dalam rangka pengendalian inflasi di Sumbar, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumbar bersinergi dalam mengendalikan harga serta memastikan ketersediaan pasokan. 

TPID melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi di Sumbar seperti penyelenggaraan High Level Meeting (HLM) dan Rakor TPID tingkat Provinsi maupun tingkat kabupaten dan kota dalam rangka menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan saat momentum Ramadan.

Lalu juga menyelenggarakan Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sumbar 2023, penyelenggaraan operasi pasar maupun pasar murah di berbagai titik bekerja sama dengan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) dan Bulog. 

Selain itu, TPID juga melakukan upaya optimalisasi peran Bulog sebagai hub logistik pangan dan TTIC dalam upaya distribusi komoditas pangan, pemantauan harga dan pasokan oleh satgas pangan serta Pemerintah Daerah di beberapa pasar kabupaten dan kota serta Pencanangan Gerakan Tanam Pekarangan Komoditas Cabai Merah maupun monitoring dan evaluasi keberlanjutan program di beberapa kabupaten dan kota. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper