Bisnis.com, BATAM - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepulauan Riau (Kepri) turut menghadiri ajang pameran teknologi industri terbesar dunia di Hannover Messe, Jerman, Minggu (16/4/2023). Kehadiran Kadin juga bertujuan untuk melakukan penandatanganan kerja sama dengan investor luar negeri untuk berinvestasi di Batam senilai Rp 8,2 triliun.
Penandatanganan dilakukan oleh Ketua Kadin Kepri, Achmad Makruf Maulana untuk 5 sektor industri, yakni industri pemurnian silikon dan pembuatan silikon polikristal, industri pembuatan ingot kristal silikon, industri pembuatan wafer silikon, industri pembuatan sel surya silikon kristalin dan industri pembuatan modul surya.
"Sebagai tindaklanjut dari penandatangan Hannover Messe 2023 di Jerman ini, pada tanggal 27 Mei 2023 kami akan melakukan peresmian beberapa perusahaan di Kawasan Industri Wiraraja Batam yang turut di hadiri juga oleh Menko Perekonomian Bapak Airlangga Hartarto," kata Makruf melalui sambungan telepon.
Adapun investor yang akan berinvestasi di Batam, yakni PT Apollo Solar Indonesia yang bergerak di bidang energi terbarukan (EBT) dengan nilai investasi Rp 6 triliun, dan PT Tynergy Technology Corp dengan investasi Rp 2,2 triliun.
Apollo Solar sendiri sudah memiliki pabrik di Kawasan Industri Wiraraja, sedangan Tynergy akan menyewa lahan seluas 30 hektar di Wiraraja untuk investasi pabrik generator.
"Dengan upaya menarik investasi yang dibawa oleh Kadin Kepri tersebut, saya berharap dukungan dan kerjasama oleh pemerintah baik itu BP Batam, Walikota, Bupati dan Gubernur maupun pemerintah pusat untuk mempermudah perizinan dan pengurusan birokrasi yang selama ini memberatkan para pelaku usaha," paparnya.
Baca Juga
Ia juga menambahkan bahwa Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang dipercaya sebagai Official Parner Country ketiga kalinya di ajang pameran teknologi tersebut.
"Partisipasi Indonesia pada ajang bergengsi itu diproyeksikan menjadi sebuah peluang untuk membangun branding sektor manufaktur tanah air, yang akhirnya ditargetkan mampu mempromosikan investasi dan ekspor sektor industri nasional di kawasan Eropa," pungkasnya. (K65)