Bisnis.com, PALEMBANG – Titan Infra Energy Group berencana menggenjot produksi sebanyak 19 juta-20 juta ton pada tahun ini atau meningkat 42,8 persen dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 14 juta ton.
Direktur Utama PT Titan Infra Energy Darwan Siregar mengatakan untuk merealisasikan rencana tersebut, pihaknya telah meresmikan proyek 1D Upgrade Phase 1 di pelabuhan milik anak usahanya, yakni PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ) di Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatra Selatan, pada 15 Februari 2023 lalu.
“Peresmian ini sekaligus menandai keseriusan untuk terus tumbuh dan mengembangkan perusahaan. Kami meng-upgrade conveyor 1D Phase 1, tambahan jembatan timbang, dan crusher di stockpile KM 36,” ujarnya di Palembang, Senin (6/3/2023).
Menurutnya, proyek Phase 1D itu dilaksanakan guna mengembangkan fasilitas pelabuhan yang ada saat ini untuk dapat mendukung target produksi 20 juta ton per tahun. Pelabuhan SDJ akan terus dikembangkan sesuai dengan besarnya permintaan pasar.
Di wilayah Sumsel sebagai penghasil komoditas batu bara terbesar di Pulau Sumatra, Titan Infra Energy telah memiliki jalur khusus angkutan batu bara sejak 2015 yang dikelola oleh anak perusahaannya PT Servo Lintas Raya. Di jalur sepanjang sekitar 120 km ini dari mulut tambang hingga stock pile di sungai, terdapat 15 perusahaan tambang yang menggunakan jasa infrastruktur tersebut.
Sementara itu, Chairman Titan Group Handoko A. Tanuadji mengatakan pada tahun ini perusahaan perusahaan infrastruktur dan logistik energi itu mempunyai target baru yang harus dicapai sesuai dengan tag line “New Year, New Target and New Story”.
“Salah satunya adalah peningkatan jumlah produksi, khususnya setelah diresmikannya satu lagi proyek fase yang baru ini,” tuturnya.
Selain itu, Handoko juga berkeinginan bahwa pada saat yang tepat nanti, PT Servo Lintas Raya (SLR) dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ) bisa melantai di pasar modal atau menjadi perusahaan terbuka (go public).
Dengan keterlibatan publik, diharapkan bisa mempermudah perusahaan untuk mendapatkan sumber pendanaan serta menambah sarana dan prasarana baru dalam bentuk investasi peningkatan pendukung operasional, seperti infrastruktur sehingga dalam operasionalnya perusahaan akan lebih maju dan lebih maksimal.
Dia mengharapkan, dukungan dari semua pihak agar target yang ditetapkan bisa terealisasi, sehingga nantinya peningkatan yang sudah menjadi tujuan bisa juga berdampak kepada segala hal terkait perusahaan.
“Jadi saya harapkan semua pihak bisa bekerja sama secara maksimal,” tegasnya.
Eddy Rizal Umar, Head Compliance Titan Group menambahkan pihaknya optimistis langkah initial public offering (IPO) anak usaha Titan Group itu bisa terealisasi kuartal II atau III tahun ini.
Menurutnya, saat ini pihaknya sudah menunjuk konsultan (financial advisor) terkait dengan rencana aksi korporasi itu.