Bisnis.com, PADANG - Sebanyak 785 kilogram mainan lato-lato yang diproduksi salah satu pelaku usaha di Provinsi Sumatra Barat diekspor ke Malaysia.
Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai (KPPBC) menyatakan ekspor mainan lato-lato itu merupakan ekspor perdana yang dilakukan pada tahun 2023 ini.
"Jumlahnya ada sebanyak 40 karung dengan berat bersih 785 kilogram," kata Kepala Bea Cukai Teluk Bayur Indra Sucahyo ketika dihubungi Bisnis di Padang, Kamis (26/1/2023).
Dia menyebutkan ekspor lato-lato itu telah dilakukan pada hari Selasa (24/1) kemarin. Dimana Bea Cukai Teluk Bayur melaksanakan pelepasan ekspor perdana mainan lato-lato tujuan Malaysia di Bandara Internasional Minangkabau (BIM)
"Jadi jumlah lato-lato yang di ekspor itu berdasarkan data Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)," ujarnya.
Indra berharap dengan adanya ekspor lato-lato tersebut, dapat menjadi memicu bagi masyarakat Sumbar, untuk semakin maju dan bersaing di pasar internasional.
Dikatakannya bicara mainan lato-lato, di Indonesia memang saat ini tengah populer. Padahal mainan lato-lato bukanlah mainan yang baru ada di zaman sekarang.
"Lato-lato ini pernah populer dimainkan oleh anak-anak Indonesia di tahun 90-an loh. Lambat laun, tidak ada lagi yang memainkan lato-lato, dan hingga akhirnya ditinggalkan," jelasnya.
Namun sejak tahun 2022 lalu, lato-lato kembali populer dikalangan anak-anak di Indonesia, termasuk di Sumbar.
Untuk itu, dengan adanya ekspor lato-lato itu, telah menunjukan kalau lato-lato juga populer di kalangan luar negeri terutama di Malaysia.
"Jadi lato-lato ini tidak hanya di dalam negeri populernya, tapi juga merambah hingga Malaysia," sebutnya.
Indra menceritakan masih ingat olehnya, bahwa cara bermain lato-lato dulu dan sekarang hampir tidak ada yang berubah. Hanya saja saat ini lato-lato tidak lagi menggunakan kaca temper, tetapi menggunakan plastik polimer.
"Di satu sisi, dengan mengekspor lato-lato ini dapat menambah nilai ekonomi bagi pelaku usaha di Sumbar," tegasnya.