Bisnis.com, BINJAI - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi komunitas usaha mikro kecil menengah (UMKM) Tan Collection yang berada di Kota Binjai, Sumatra Utara, dalam rangka kolaborasi program yang dirancang untuk memajukan sektor UMKM.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa dalam proses pelaksanaannya, ada 4 pilar yang memiliki peran penting selain UMKM itu sendiri.
"Satu ada UMKM, nanti tolong Koperasi dan Dinas Perdagangan, juga BUMN yang ada di sini diperhatikan ya. Pilar berikutnya ada retail modern. Pilar yang satu lagi ada marketplace namanya. Satu pilar lagi dari BUMN yang perbankan. Yang Pembiayaan ya," ujar Zulkifli, Selasa (17/1/2023).
Dari sisi pemasarannya, Zulkifli mengharapkan pelaku UMKM dapat menggandeng marketplace untuk menarik pasar yang lebih luas, tidak hanya bergantung pada pembelian secara offline. Bahkan pelaku marketplace tersebut, lanjut Zulkifli, bisa berperan untuk melatih bagaimana agar para pelaku UMKM dapat berdagang secara daring tanpa dipungut biaya.
Selain itu, pemasaran melalui e-katalog pun juga dipercaya mampu mendongkrak penjualan karena dari situs itulah sumber belanja pemerintah daerah.
"Berikutnya pembiayaan. Kalau kurang uang, nanti disiapkan pembiayaannya oleh KUR. Kalau yang Rp10 juta ke bawah, sangat mikro, bunganya 3 persen. Tapi kalau diatas itu bunganya 6 persen. Jadi ini namanya ekosistem. Kalau ini terus kita bina, kita pertemukan, maka ia akan berkembang. Kalau semua berkembang, nanti retail modernnya senang, perbankan senang, UMKM senang, karena semua makmur. Belanjanya banyak, semua pihak untung," sambung Zulkifli.
Retail modern pun juga dinilai memiliki peran yang tak kalah penting karena keterkaitannya dengan logistik yang kuat, serta harganya di pasaran yang dinilai cukup bagus.
"Kalau ekosistem berdasarkan pilar-pilar tersebut terjadi dan terbangun, maka ekonomi daerah akan merangkak naik," pungkas Zulkifli.
Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pemerintah pusat mendorong masyarakat untuk menjadi pengusaha melalui kolaborasi ini, secara spesifik dalam hal pendanaan.
"Ibu-ibu, hutang yang produktif, tidak ada masalah. Kalau hutang beli handphone, ya masalah. Nah ini yang kita dorong PNM mekar, jumlahnya sekarang di Sumut sudah Rp1 triliun. Ini yang kita dorong dan kita tingkatkan terus," jelas Erick.
Apalagi dengan adanya Platform Pasar Digital (Padi) yang merupakan produk yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN melalui Telkom Indonesia yang bertujuan mengoptimalkan efisiensi belanja BUMN pada UMKM.
"Semua pengadaan dibawah Rp200 juta, harus UMKM. Silahkan itu sudah bisa online, sudah bisa langsung. Pakai katalog langsung. Dan kalau mendapatkan kontrak, itu langsung dibiayain," lanjutnya.