Bisnis.com, PALEMBANG -- Masyarakat Kota Palembang memiliki kertertarikan yang cukup tinggi terhadap perhiasan berlian, ada yang sekadar untuk mengoleksi tak jarang pula menganggap berlian untuk investasi.
Ardilla Wahyuni, 33 tahun, misalnya. Ibu rumah tangga ini kini gemar mengkoleksi perhiasan berlian.
“Saya mulai tertarik berlian karena ternyata harganya ada yang bisa terjangkau,” katanya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Wahyuni mengemukakan bahwa ia mulai tertarik perhiasan berlian lantaran membeli cincin pernikahan dengan harga kurang dari Rp10 juta per pasang. Kebetulan, ia ingin mengganti cincin pernikahannya yang telah melingkar di jarinya sejak delapan tahun lalu.
Minat yang tinggi terhadap barang mewah itu menarik perusahaan perhiasan menambah gerai di kota itu.
Meski animo terhadap berlian tinggi, namun seringkali masyarakat dinilai salah kaprah karena menganggap berlian adalah instrumen investasi dengan asumsi harganya pada masa depan bakal meningkat. Memiliki berlian tidak seutuhnya sama seperti memiliki emas yang seringkali menjadi alat investasi si pemilik.
General Manajer The Palace Jeweler, Jelita Setifa, menerangkan bahwa berlian adalah investasi gaya hidup (lifestyle investment). Biasanya seseorang membeli berlian karena sesuai dengan kebutuhannya saat itu, seperti momen lamaran.
Bisa pula ketika seseorang mendapatkan pencapaian dan memiliki penghasilan lebih sehingga menjadikan berlian sebagai reward.
"Prinsipnya membeli berlian itu harus bahagia dulu, karena kalau nanti ketika dijual harganya turun 50 persen tetap bahagia," katanya di sela pembukaan The Palace dan Frank & Co,baru-baru ini.
Oleh karena itu, Jelita memberikan sedikit tips untuk yang ingin membeli perhiasan berlian. Salah satunya sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.
Menurut dia, biasanya masyarakat di Indonesia cenderung segan untuk mendapatkan informasi terkait produk berlian di toko perhiasan.
Padahal, informasi dari barang mewah itu adalah hal penting yang perlu diketahui calon pembeli, mulai dari kualitas, kadar, warna hingga potongannya.
"Jangan pernah takut belajar untuk tahu kualitas berlian. Bisa juga beli dari yang harganya mulai dulu. Kami pun menjual berlian mulai dari Rp888.000," ujarnya.
Meski bukanlah instrumen investasi, namun penyusutan harga berlian setelah dibeli tidak sedalam barang elektronik.
"Sejelek-jeleknya masih dapat nilai kembali, potongannya sekitar 25 persen--35 persen dari harga kita beli," katanya.
Sementara itu Area Manajer Frank & Co., Rolly Soesanto, menambahkan ada empat kriteria penilaian berlian yang baik.
Pertama, potongan (cut). Kriteria ini merupakan satu-satunya unsur yang ada campur tangan manusia sehingga membuat berlian menjadi indah.
Kedua, warna (color). Berlian memiliki beberapa warna, yakni putih tidak berwarna, putih, kuning semu dan kuning.
"Putih tidak berwarna itu terdiri lagi dari beberapa jenis warna," katanya.
Ketiga, kejernihan (clarity). Semua yang berasal dari alam memiliki tanda lahir, termasuk berlian. Intan memiki tingkat kejernihan, mulai dari flawless (F), very very slighlty included (VVS),dan very slightly included (VS). Keempat, karat (carat). Kriteria ini merupakan ukuran dari suatu berlian.