Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Impor dari Singapura ke Sumbar Menurun pada September 2022

Dari total impor pada September 2022 terlihat impor terbesar berasal dari Singapura senilai US$29,21 juta
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Sumatra Barat pada September 2022 mengalami penurunan bila dibandingkan pada Agustus 2022.

Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati menjelaskan pada September 2022 itu nilai impor Sumbar sebesar US$37,99 juta. Jumlah itu terjadi penurunan sebesar 36,15 persen dibanding impor Agustus 2022.

"Nilai impor yang dicatat KPPBC (Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai) selama September 2022 sebesar US$37,99 juta, mengalami penurunan sebesar 36,15 persen dibandingkan dengan impor Agustus 2022 yang tercatat senilai US$59,51 juta," katanya, Selasa (1/11/2022).

Dia menjelaskan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya nilai impor pada September 2022 naik 93,11 persen.

Adapun golongan barang impor pada September 2022 paling besar adalah bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$29,73 juta.

Golongan bahan bakar mineral (HS 27) yang diimpor adalah golongan Motor spirit, unleaded, of RON 90 and above but below RON 97, unblended.

"Secara kumulatif, impor bahan bakar mineral mendominasi impor Sumbar pada Januari-September 2022, yaitu 83,49 persen," ujarnya.

Herum mengatakan negara pemasok impor pada September 2022 terbesar adalah dari Singapura senilai US$29,21 juta.

"Dari total impor pada September 2022 terlihat impor terbesar berasal dari Singapura senilai US$29,21 juta," ujarnya.

Impor dari Singapura didominasi oleh golongan bahan bakar mineral (HS 27), yaitu Motor spirit, unleaded, of RON 90 and above but below RON 97, unblended. 
Secara kumulatif, impor dari Singapore mendominasi impor Sumatera Barat pada Januari-September 2022, yaitu 59,99 persen dari total impor.

"Nilai impor KPPBC Sumbar ini didominasi oleh golongan bahan baku/ penolong," sebut Herum.

Hal tersebut terlihat bahwa impor pada September 2022 itu nilainya sebesar US$37,99 juta, dan sebagian besar merupakan golongan bahan baku/penolong.

"Impor golongan bahan baku/penolong ini mengalami penurunan sebesar 36,49 persen dibanding dengan bulan sebelumnya," tutup Herum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper