Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gabah di Sumbar Semakin Jauh dari HPP

Posisi hingga September 2022 produksi padi di Sumbar di angka 1 juta ton lebih, dari target 1,5 juta ton pada tahun 2022 ini.
Seorang petani tengah mengakut padi yang di panen di sawah, Ikur Koto, Kota Padang, Sumatra Barat./Bisnis-Muhammad Noli Hendra
Seorang petani tengah mengakut padi yang di panen di sawah, Ikur Koto, Kota Padang, Sumatra Barat./Bisnis-Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG — Harga gabah kering panen (GKP) di Provinsi Sumatra Barat mengalami kenaikan sebesar 13,10 persen pada September 2022 dibandingkan Agustus 2022. Hal ini turut membuat harga beras naik di pasaran.

Dengan adanya kenaikan harga GKP ini membuat harga gabah di Sumbar ini semakin jauh dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) berdasarkan Permendag No. 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah untuk Gabah atau Beras.

Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumbar Ferdinal Asmin mengatakan harga gabah atau harga beras di Sumbar tertinggi di Indonesia. Karena kualitas beras di Sumbar adalah premium.

"Kalau bicara harga di HPP itu bukan kewenangan di dinas saya. Tapi untuk kualitas padi atau beras di Sumbar memang tergolong premium, seperti untuk wilayah pertanian di Kabupaten Solok dan Kabupaten Agam itu, harga gabah paling tinggi di Sumbar," katanya, Minggu (9/10/2022).

Dia menjelaskan posisi hingga September 2022 produksi padi di Sumbar di angka 1 juta ton lebih, dari target 1,5 juta ton pada tahun 2022 ini.

Daerah yang produksi padi belum merata di seluruh kabupaten dan kota di Sumbar. Kabupaten Tanah Datar hingga September 2022 ini produksi padi 130.000 ton lebih, lalu Kabupaten Solok 123.000 ton lebih, dan diikuti oleh Kabupaten Agam 116.000 ton, Kabupaten Pesisir Selatan 114.000 ton lebih, dan Kabupaten Pasaman 102.000 ton lebih.

"Sisa daerah lainnya kondisi produksi padi masih di bawah 100 ribu ton. Kita berharap untuk daerah bisa menggenjot produktivitas padi mengingat target produksi padi di Sumbar masih 1 juta ton, sementara target 1,5 juta ton," jelasnya.

Menurutnya dengan sisa waktu kurang lebih tiga bulan jelang penutupan tahun, Pemprov optimistis 500.000 ton padi bakal dipanen hingga akhir tahun 2022 ini. Karena saat ini di sejumlah daerah telah mulai menanam padi dan hal itu diperhitungkan bakal panen di akhir tahun.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar pada September 2022 ini terjadi kenaikan harga GKP di seluruh wilayah di Sumbar. Kenaikannya di kisaran 13 persen dibandingkan Agustus 2022.

Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati menjelaskan pada September 2022 itu harga GKP di tingkat petani Rp6.483 per kg, harga ini mengalami kenaikan dibandingkan Agustus 2022 di angka Rp5.733 per kg. "Harga Rp6.483 per kg itu tidak sama dengan seluruh daerah di Sumbar. Ada di dua daerah yang harganya lebih tinggi yakni Kabupaten Solok dan Kabupaten Agam di angka Rp7.500 per kg," ujarnya.

Herum menyebutkan untuk survei harga produsen gabah berasal dari 126 observasi pada tujuh kabupaten di Sumbar yaitu Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Padang Pariaman, Agam, Tanah Datar, Lima Puluh Kota, dan Pasaman. Rata-rata harga gabah di tingkat petani bulan September 2022 dibanding Agustus 2022 untuk kualitas GKP di tingkat petani mengalami peningkatan sebesar 13,08 persen dari Rp5.733 per kg (Agustus 2022) menjadi Rp6.483 per kg (September 2022).

Sementara kalau di tingkat penggilingan untuk kualitas GKP mengalami peningkatan sebesar 13,10 persen dari Rp5.859,30 per kg (Agustus 2022) menjadi Rp6.627,10 per kg (September 2022).

Harga gabah kualitas GKP terendah pada September 2022 di tingkat petani dijumpai di Kabupaten Pesisir Selatan yaitu sebesar Rp5.100 per kg. Sedangkan harga terendah di tingkat penggilingan juga di Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu Rp5.187,00 per kg.

Sedangkan untuk harga tertinggi di tingkat petani ditemukan dari Kabupaten Solok dan Kabupaten Agam, yaitu sebesar Rp7.500 per kg. Harga tertinggi di tingkat penggilingan dari Kabupaten Agam yaitu sebesar Rp7.638 per kg.

Padahal jika melihat pada Permendag No. 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah untuk Gabah atau Beras telah ditetapkan HPP yang baru yang berlaku sejak tanggal 19 Maret 2020, yaitu untuk gabah kualitas GKP sebesar Rp4.200 per kg di tingkat petani, dan Rp4.250 per kg di tingkat penggilingan.

Sedangkan HPP untuk gabah kualitas GKG sebesar Rp5.250 per kg di tingkat penggilingan. "Jadi pada pemantauan bulan September 2022 tidak ditemukan harga gabah yang berada di bawah HPP," ungkap Herum.

Diakuinya dengan naiknya harga gabah ini turut membuat harga beras di pasaran merangkak naik. Buktinya salah satu komoditas yang jadi penyumbang inflasi di Sumbar pada September adalah ketupat/lontong sayur dan gulai.

Sementara itu, salah seorang pelaku usaha padi untuk pakan ayam di Padang, Joni, mengatakan, kenaikan harga gabah memang dirasakan pada September 2022 itu.

"Saya biasanya cari padi atau gabah itu ke Kabupaten Pesisir Selatan. Kini untuk harga gabah satu karung dengan berat 68 kg dengan jenis padi IR42 mencapai Rp380 ribu per karungnya. Biasanya di harga dibawah Rp350 ribu per karungnya," ujarnya.

Joni mengatakan dari penjelasan petani alasan naiknya harga gabah kering panen itu akibat naiknya harga pupuk, serta biaya membajak sawah yang turut naik, karena mengkonsumsi BBM jenis Pertalite.

"Diperparah lagi adanya serangan hama, membuat produksi padi jadi menurun. Sementara biaya yang dikeluarkan petani cukup besar. Jadi ada yang bilang sulit balik modal," ungkapnya.

Sementara jika jenis padinya seperti Sokan, Anak Daro, dan sejenis beras premium lainnya harganya bisa mencapai Rp400 ribu lebih per karungnya.

"Saya memang cari padi ke Pesisir Selatan saja, karena harganya lebih murah. Kalau yang mahal itu Kabupaten Solok dan Agam, di sana berasnya premium, mahal-mahal," tutup Joni.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper