Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemda di Sumsel Diminta Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi

Bank Indonesia meminta pemerintah daerah di Sumsel menjaga momentum pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19 di tengah inflasi tinggi yang melanda dunia.
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti

Bisnis.com, PALEMBANG -- Bank Indonesia meminta pemerintah daerah di Sumatra Selatan menjaga momentum pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19 di tengah inflasi tinggi yang melanda dunia.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Selatan Erwin Soeriadimadja mengatakan saat ini inflasi secara nasional sudah mencapai 4,69 persen sejak Januari-Agustus 2022. Sementara untuk wilayah Sumatra yang meliputi beberapa provinsi sudah menyentuh 4,44 persen.

“Kami diminta mendorong untuk berada di bawah angka 5,0 persen, jika pun tak bisa setidaknya tidak terlalu tinggi,” kata Erwin dalam acara Temu Responden Bank Indonesia di Palembang, Senin (3/10/2022).

Dia mengatakan langkah yang paling utama dapat dilakukan pemda yakni menjaga kestabilan harga pangan karena memiliki pengaruh besar terhadap inflasi selain harga yang diatur pemerintah seperti Bahan Bakar Minyak (BBM).

Erwin menjelaskan bahwa inflasi yang saat ini melanda dunia dipicu oleh krisis energi dan pangan akibat adanya perang Rusia-Ukraina.

Menurut Erwin, studi International Monetary Fund (IMF) menyebutkan kini terdapat 305 juta orang yang terdampak krisis pangan. Bahkan, kondisi ini semakin memprihatinkan bagi negara-negara yang bergantung pada pasokan dengan Rusia dan Ukraina.

Namun bagi Sumsel, bank sentral menilai akan memiliki ketahanan pangan lebih dibandingkan daerah lain karena telah menjalankan program kemandirian pangan sejak November 2021.

Melalui program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) ini warga didorong untuk memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan sempit untuk menanam sayur-mayur dan beternak ayam dan ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Program ini sejalan dengan pemerintah pusat yang juga mendorong kemandirian pangan di daerah untuk terhindar dari krisis pangan.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan pemprov terus mengedukasi masyarakat untuk menjaga ketahanan pangan keluarga melalui program GSMP.

“Program ini baru jalan tahun lalu, tapi sudah berdampak positif bagi penurunan angka kemiskinan. Dalam 10 tahun, untuk kali pertama bisa 11 persen,” kata Deru.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper