Bisnis.com, PEKANBARU -- Kontraktor pengelola lapangan migas Blok Coastal Plains Pekanbaru (CPP), PT Bumi Siak Pusako memyatakan tahun ini menargetkan untuk melakukan pemboran sumur pengembangan sebanyak 15 sumur dan 1 sumur eksplorasi, dengan total 16 sumur.
Sekretaris Perusahaan BSP Riki Hariansyah menjelaskan untuk meningkatkan produksi sebelum kontrak cost recovery akan berakhir pada 8 Agustus 2022 mendatang, pihaknya aktif melakukan kegiatan pemboran sumur pengembangan dan sumur eksplorasi.
"Untuk kegiatan pemboran sudah kami lakukan secara aktif menjelang berakhirnya kontrak cost recovery pada 8 Agustus 2022 ini. Pada 2020-2021 lalu misalnya kami melakukan pemboran sumur pengembangan sebanyak 16 sumur dan 1 sumur eksplorasi dengan total 17 sumur. Dan tahun ini kami melakukan pemboran sumur pengembangan sebanyak 15 sumur dan 1 sumur eksplorasi. Semua pembiayaan 100 persen ditanggung BSP tanpa dukungan Pertamina," ujarnya, Senin (11/7/2022).
Dari upaya pengembangan sumur tersebut, perseroan telah mengeluarkan biaya di periode 2020-2021 lalu mencapai US$13,18 juta.
Selanjutnya setelah beralih operasional menjadi pengelola Blok CPP 100 persen, PT BSP telah menyatakan bakal melaksanakan Komitmen Kerja Pasti (KKP) selama 5 tahun dengan skema gross split, nilai kontraknya mencapai US$130,41 juta.
Pihaknya meyakini target KKP 5 tahun setelah peralihan operasional ke depan, akan tercapai dengan sejumlah strategi yang sudah ditetapkan oleh perseroan.
"Kami juga optimistis target ini akan tercapai karena saat ini BSP memiliki 82 persen sumber daya manusia dari operasional BOB BSP sebanyak 260 orang, yang memang selama ini telah mengoperasikan dan mengelola blok CPP sejak 2002 silam," ujarnya.
Sebelumnya SKK Migas mendorong BOB PT BSP – Pertamina Hulu untuk gencar melakukan percepatan pengeboran untuk meningkatkan produksi minyak.
Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus mengatakan menjelang peralihan operator pada 9 Agustus 2022, pihaknya ingin memastikan proses dan persiapan pengeboran dapat berjalan lancar dan tetap mengutamakan aspek HSE.
“Kami mendorong BOB PT BSP – Pertamina Hulu dapat melakukan percepatan pengeboran menjelang alih operator, tercatat tahun 2022 ini akan melakukan pengeboran sebanyak 15 sumur pengembangan dan 1 sumur eksplorasi," ujarnya.
Dalam hal percepatan pengeboran menjelang alih operator, aspek pertanahan dan perizinan menjadi bagian yang penting, untuk itu Perwakilan SKK Migas Sumbagut juga telah memfasilitasi BOB PT BSP – Pertamina Hulu dalam proses pengadaan lahan dan rekomendasi penggunaan kawasan hutan untuk penyiapan tapak sumur yang akan digunakan untuk lokasi pengeboran.
Tidak hanya dalam percepatan pengeboran, baru-baru ini juga telah dilaksanakan Forum Group Discussion yang difasilitasi SKK Migas Sumbagut agar proses pengamanan dan perizinan Handak dapat berjalan lancar bersama Kepolisian Daerah Riau.
Berdasarkan Work, Program & Budget (WP&B) 2022, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) BOB PT BSP – Pertamina Hulu akan melakukan pengeboran 15 sumur pengembangan dan 1 sumur eksplorasi.
Kelancaran pemboran sangat diharapkan dalam rangka meningkatkan produksi minyak di wilayah kerja ini yang pada APBN 2022 ditargetkan sebesar 9.500 ribu barrel per hari (BOPD) atau meningkat dibandingkan capaian tahun 2021 yang sebesar 8.521 BOPD.
Pada periode 1 tahun terakhir, BOB PT BSP – Pertamina Hulu juga melakukan pengeboran secara massif. Di 2021 lalu, BOB PT BSP – Pertamina Hulu telah berhasil melakukan pengeboran 13 sumur sebagai upaya menahan laju penurunan produksi secara alami.
Sejak pengelolaan WK CPP dari Chevron ke Pertamina dan BUMD Daerah melalui Badan Operasi bersama, tercatat sudah lebih dari 250 sumur di bor untuk meningkatkan produksi di WK CPP dan mempertahankan laju penurunan produksi yang tajam.
Di kesempatan terpisah, Gubernur Riau Syamsuar sebelumnya menyatakan sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam upaya kegiatan produksi migas di Riau. Dia mengakui apabila ada kendala yang dihadapi BOB BSP, akan langsung ditindaklanjuti oleh dinas terkait.
"Kami sudah mendengar terkait rencana pengeboran sumur baru oleh pihak BOB BSP di tahun ini. Yang jelas untuk kendala seperti perizinan dan terkait lahan sudah langsung direspon oleh instansi terkait dan kami memastikan Pemprov Riau siap membantu menyelesaikan kendala yang dihadapi," ujarnya.
Dia menambahkan, Pemprov Riau sepenuhnya memberikan dukungan kepada BOB BSP, terutama terkait kegiatan pengeboran sumur baru yang akan dilakukan pada tahun ini. Hal itu ujarnya tidak lain agar target produksi migas di 2022 bisa tercapai dengan maksimal.
"Kami, Pemprov Riau sangat berharap upaya-upaya seperti ini harus sama-sama didukung. Termasuk dengan pihak SKK Migas juga kami ucapkan terimakasih."