Bisnis.com, PEKANBARU -- Guna melaksanakan fungsi pengawasan terhadap Refinery Unit (RU) yang berada di bawah naungan PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), Komisaris Utama PT KPI Triharyo Indrawan Susilo mengunjungi kilang RU Dumai.
Pada kesempatan tersebut, Triharyo menyampaikan apresiasinya atas readiness serta pencapaian kinerja yang berhasil ditunjukkan RU Dumai sejauh ini.
Dalam kunjungannya kali ini, Triharyo didampingi jajaran komisaris PT KPI lainnya, yaitu Agustina Murbaningsih, Ilham Salahudin, dan M. Idris F Sihite. Selain itu, hadir pula Direktur Operasi PT KPI Didik Bahagia, beserta rombongan komite.
Triharyo menyampaikan pentingnya untuk melakukan pengawasan secara ketat terhadap readiness dan kehandalan kilang karena risiko bisnis migas yang cukup tinggi.
“Kunjungan kali ini kami manfaatkan untuk melihat kesiapan RU Dumai untuk memitigasi risiko yang mungkin bisa terjadi, baik karena faktor internal maupun eksternal,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (28/6/2022).
Setelah disambut oleh General Manager RU II Permono Avianto di main office, rombongan Komisaris Utama, Direktur Operasi, GM RU II serta tim manajemen bergerak menuju Control Room Tank Farm II dalam rangka pengecekan mitigasi tank overflow.
Selanjutnya rombongan bergerak ke Floating Roof dan Fire Station guna melihat kesiapan mitigasi petir dan kebakaran. Komisaris Utama juga sempat melakukan interview terhadap manajer dan staf untuk mengetahui training apa yang yang pernah diikuti guna menunjang kehandalan kilang.
Pada kesempatan yang sama, Didik Bahagia menyampaikan bahwa kilang RU Dumai berdiri di bumi lancang kuning yang melingkupi 3 daerah, yaitu Dumai, Sungai Pakning dan Pangkalan Brandan.
“Kilang RU Dumai merupakan salah satu kilang penyangga 20% kebutuhan energi nasional dengan produk terbanyak yang dihasilkan adalah solar,” ujarnya.
Kilang RU Dumai, lanjut Didik, memiliki potensi besar, tidak hanya dalam produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) tetapi juga produk Petrokimianya.
“Selain itu, RU Dumai telah berhasil memproduksi Pertadex dan Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulfur di tahun 2022 ini dan telah diekspor ke luar negeri,” lanjutnya.
“Semoga kilang RU Dumai semakin berkembang dan bertambah unit produksinya sehingga menjadi kilang yang semakin handal, efisien dan menguntungkan,” tutup Didik.