Bisnis.com, PADANG - PT Pupuk Indonesia canangkan program Agro Solution Membangun Nagari bagi seluruh produsen pupuk yang ada di nagari/desa di Provinsi Sumatra Barat.
Project Manager Agro Solution PT Pupuk Indonesia, Muhammad Burmansyah mengatakan, program tersebut merupakan sebuah inovasi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia menuju era pertanian modern dan berkelanjutan.
"Program ini juga sekaligus sebagai langkah nyata kita mendukung ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas pertanian," katanya di Padang, Jumat (17/6/2022).
Dia menjelaskan program Agro Solution Membangun Nagari merupakan suatu ekosistem yang memberikan keterjaminan kepada petani untuk peningkatan produktivitas dan kesejahteraannya. Ekosistem ini meliputi adanya agro input di pupuk Indonesia group.
“Dalam program ini, kita menyiapkan benih pupuk dan pestisida, serta memberikan bimbingan teknis agronomis kepada petani-petani, lalu kita melakukan kerjasama dengan beberapa stakeholder seperti Bank Nagari dan PT Jasindo guna menunjang modal usaha dan asuransi usaha tani,” ujarnya.
Burmansyah mengatakan langkah-langkah yang dilakukan dalam program Agro Solution itu yakni mengkoordinir petani-petani, memberikan supervisi dan bimbingan teknis untuk membantu petani melakukan budidaya pertanian dengan tepat, membantu memberikan akses terhadap permodalan, baik lewat bank maupun lembaga lainnya.
Selain itu, perusahaan juga membantu menyediakan agro input yang berkualitas seperti pupuk, benih dan pestisida.
Dia menegaskan lewat program tersebut, PT Pupuk Indonesia Grup mendorong optimalisasi pemanfaatan mekanisasi dan digitalisasi pertanian.
“Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan telah melakukan sosialisasi terkait program ini yang menghasilkan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Deklarasi Dukungan Bersama Membangun Nagari, yang dihadiri oleh Bupati Padang Pariaman, Wakil Bupati Pesisir Selatan, serta OPD terkait,” ujar Burmansyah.
Dikatakannya dari hasil dari kegiatan sosialisasi tersebut hadirkan solusi dan piloting di lima BUMNag yang akan menjadi percontohan untuk dikelola bisnisnya.
Pihaknya melaporkan semua BUMNag tersebut mengalami gagal panen padi pada tiga tahun terakhir ini, sebagian dari mereka beralih ke tanaman jagung.
BUMNag tersebut diantaranya adalah BUMNag Bungo Kasiak, Parik Malintang, Pakandangan, Sunua Tangah, dan Sungai Gimba Ulakan.
“Diantara lima BUMNag tersebut sudah kami kunjungi dan adakan sosialisasi. Tiga dari BUMNag tersebut sudah menjalankan usahanya, yaitu BUMNag Bungo Kasiak, Sunua Tangah, dan Sungai Gimba Ulakan,” katanya lagi.
Lebih lanjut, dia mengatakan untuk mempercepat keberhasilan sosialisasi tersebut pihaknya telah melakukan kolaborasi dengan PT Tahzar Guna Mandiri serta beberapa BUMNag di Nagari.
Untuk itu Burmansyah berharap kolaborasi dari ketiga pihak itu, dapat memberikan manfaat untuk meningkatan pertumbuhan ekonomi serta produktivitas petani sehingga dapat meningkatkan nilai tukar tambah petani.
Menanggapi hal ini, Gubernur Mahyeldi mendukung penuh program PT Pupuk Indonesia dalam rangka melakukan pencanangan program Agro Solution tersebut.
Mahyeldi mengatakan program tersebut sejalan dengan program unggul Sumbar, yang salah satunya adalah mengalokasikan 10 persen APBD 2022 untuk sektor pertanian.
“Masyarakat Sumbar mayoritas adalah petani dan bergantung pada pertanian, karena itu kita mengalokasikan anggaran terbesar untuk sektor pertanian,” ujarnya.
Gubernur juga menyebutkan, program Agro Solution Membangun Nagari ini berpengaruh langsung ke sektor pertanian termasuk BUMD sebagai kegiatan pelaksana kegiatan bisnis guna menunjang pengembangan pertanian.
Ditambah saat ini sudah ada kelembagaan petani yang mendukung, sehingga program ini dapat dikelola dengan baik.
Berkaitan dengan hal tersebut, gubernur juga berharap hal yang sama, program agro solusi ini dapat terealisasi di BUMNag maupun BUMDes yang ada di seluruh Sumbar dan dapat menjadi perhatian, khususnya pada kenaikan produktivitas petani dan sinergitas BUMN dalam melakukan modernisasi, sehingga hasil pertanian secara kuantitas dan kualitasnya jauh lebih baik. (k56)