Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Ekor Sapi Positif PMK, Pasar Ternak Palangki Sijunjung Ditutup Selama Sepekan

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar Erinaldi mengatakan untuk menghindari penularan virus PMK, maka pemda memutuskan untuk menutup Pasar Palangki Sijunjung selama sepekan.
Petugas kesehatan hewan tengah memeriksa mulut sapi yang ada di kandang peternakan milik warga di Air Pacah, Kota Padang, Sumatra Barat, Jumat (13/5/2022). /Bisnis-Noli Hendra
Petugas kesehatan hewan tengah memeriksa mulut sapi yang ada di kandang peternakan milik warga di Air Pacah, Kota Padang, Sumatra Barat, Jumat (13/5/2022). /Bisnis-Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Usai ditemukannya kasus positif virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada tiga ekor sapi di Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat, pemerintah memutuskan untuk menutup Pasar Ternak Palangki itu selama sepekan kedepan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar Erinaldi mengatakan untuk menghindari penularan virus PMK, maka pemda memutuskan untuk menutup Pasar Palangki Sijunjung selama sepekan.

"Pasar Ternak Palangki ini dibuka setiap hari Sabtu. Artinya besok ada pasar. Tapi mengingat adanya virus PMK ini di Sijunjung pula kasus ini, jadi Pasar Ternak Palangki Sijunjung kita tutup dulu mulai besok sampai sepekan kedepan," katanya ketika dihubungi Bisnis di Padang, Jumat (13/5/2022).

Erinaldi beralasan keputusan untuk menutup Pasar Palangki Sijunjung itu, untuk menghindari menyebarnya virus PMK. Karena memang di Pasar Palangki tersebut kawasan perdagangan ternak.

Sehingga orang-orang yang datang di pasar itu tidak hanya dari peternakan lokal atau dari berbagai kabupaten dan kota di Sumbar, tapi juga datang dari berbagai daerah luar dari Sumbar.

"Langkah ini sebenarnya juga telah didukung oleh Surat Edaran Gubernur Sumatra Barat, terkait penanganan wabah virus PMK. Dimana dalam kondisi PMK ini, perdagangan ternak dilarang dulu," ujarnya.

Selain itu, untuk kondisi di Sijunjung saat ini, bagi ternak yang positif virus PMK telah dilakukan pengobatan dan isolasi, sebagai upaya memutus rantai penularan.

"Jadi di Sijunjung ini, setop dulu perdagangannya, baik yang masuk dan keluar dari Sijunjung," tutupnya. (k56)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper