Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumsel Pastikan Ratusan Fasilitas Kesehatan Siaga di Jalur Mudik

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy mengatakan terdapat 346 Puskesmas yang berada di jalur mudik siaga 24 jam. Ada 87 Rumah Sakit dan didukung 18 public safety center (PSC).
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PALEMBANG —Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan memastikan ratusan puskesmas di jalur mudik siaga 24 jam selama masa libur Lebaran 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy mengatakan terdapat 346 Puskesmas yang berada di jalur mudik siaga 24 jam. Ada 87 Rumah Sakit dan didukung 18 public safety center (PSC).

“Warga juga bisa mengakses aplikasi Sumsel Tanggap dan Nomor call 119 dapat digunakan jika masyarakat dan pemudik membutuhkan pelayanan kegawatdaruratan medik, konsultasi kesehatan dan pelayanan ambulance secara gratis,” paparnya, Jumat (29/4/2022).

Lesty menerangkan pihaknya telah melakukan kesiapsiagaan fasilitas pelayanan kesehatan dalam rangka mengantisipasi arus mudik dan balik lebaran tahun ini.

Oleh karena itu Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Selatan mengimbau kepada seluruh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota agar siap siaga fasilitas pelayanan kesehatan.

"Untuk mengantisipasi beberapa risiko pada kegiatan mudik lebaran seperti kecelakaan lalin, pengemudi tidak fit, mobilitas masyarakat yang tinggi, dan pencegahan penularan Covid-19 maka Dinkes menyiapkan pelayanan kesehatan yang mudah diakses masyarakat," ujarnya.

Tak hanya itu, dia menambahkan, terdapat pula pos kesehatan di kabupaten/kota yang ada di jalur mudik, yakni 82 Posko dan 50 RS rujukan.

Adapun personel yang disiagakan sebanyak 588 orang tenaga kesehatan dari puskesmas dan PSC bersama dengan jajaran Dinas Perhubungan, Satlantas POLRI dan TNI.

Sementara itu, mengacu pada SE Satgas Penanganan Covid-19 nomor 16 tahun 2022 tentang Ketentuan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) pada Masa Pandemi Virus Corona Disease (Covid-19) bahwa sebagai syarat mudik Lebaran yaitu telah mendapatkan vaksinasi dosis lanjutan (booster).

Lalu yang baru mendapatkan vaksinasi dosis kedua wajib menunjukkan hasil negatif rapid test antigen (sampel diambil dalam kurun waktu 1 x 24 jam) atau hasil negatif tes PCR (sampel diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam).

Sedang yang baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama wajib menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR (sampel diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam).

Orang dengan kondisi kesehatan khusus atau penyakit komorbid yang menyebabkan pelaku perjalanan tidak dapat menerima vaksinasi wajib menunjukkan hasil negatif RT-PCR (sampel diambil dalam kurun waktu maksimal 3 x 24 jam) dan wajib melampirkan surat keterangan dokter dari Rumah Sakit Pemerintah yang menyatakan bahwa yang bersangkutan belum atau tidak dapat mengikuti vaksinasi Covid-19.

Sedangkan anak dengan usia di bawah 6 tahun dikecualikan terhadap ketentuan vaksinasi dan tidak wajib menunjukkan hasil negatif RT-PCR atau rapid test antigen. Namun wajib melakukan perjalanan dengan pendamping perjalanan yang telah memenuhi ketentuan vaksinasi dan pemeriksaan Covid-19.

Dengan demikian, diharapkan kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan untuk dapat divaksinasi booster sebelum mudik sesegera mungkin, sehingga penumpukan keramaian di tempat vaksin pada saat mudik dapat dihindari.

Vaksinasi segera sebelum perjalanan mudik ini dikarenakan antibodi baru terbentuk 1-2 minggu setelah vaksinasi, juga untuk menghindari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dapat mengurangi kenyamanan dalam perjalanan mudik serta mengurangi risiko penularan virus di tengah tingginya tingkat mobilitas dan interaksi selama hari raya.

Walaupun demikian, di posko-posko tertentu terutama di jalur yang ramai dilalui seperti di bandara, terminal ataupun stasiun, akan disediakan pelayanan vaksinasi booster dengan jumlah persediaan vaksin yang mencukupi.

"Hal ini untuk memudahkan para pemudik mengakses pelayanan vaksinasi dalam perjalanannya," jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan data yang ada, berdasarkan data yang ada capaian vaksinasi booster baru 10,57 persen atau 666.509 orang. Sedangkan untuk capaian vaksinasi untuk dosis pertama sudah 95,02 persen atau 5.989.207 dari target 6,3 juta orang.

Lalu untuk dosis kedua sudah 74,96 persen atau 4.729.931 orang.

"Imbauannya untuk masyarakat supaya semua tetap jaga Protokol Kesehatan (Prokes), terapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan jangan lupa segera vaksin sebelum mudik," kata Lesty.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper