Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Positif Penyaluran Kredit Bank Nagari di Triwulan I/2022

PT Bank Nagari Sumatra Barat mencatatkan tren positif penyaluran kredit/pembiayaan Bank Nagari pada triwulan I tahun 2022.
Kantor Bank Nagari, Padang./bank nagari
Kantor Bank Nagari, Padang./bank nagari

Bisnis.com, PADANG - PT Bank Nagari Sumatra Barat mencatatkan tren positif penyaluran kredit/pembiayaan Bank Nagari pada triwulan I tahun 2022.

Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari Gusti Candra mengatakan membaiknya penyaluran kredit Bank Nagari pada triwulan I/2022 seiring telah mulai malandainya Covid-19, sehingga perekonomian masyarakat pun berangsur bangkit.

"Bahkan penyaluran kredit di Bank Nagari pada triwulan I/2022 ini tumbuh sebesar Rp324,42 miliar dari capaian Rp21,297 triliun," katanya melalui keterangan tertulis di Padang, Kamis (14/4/2022).

Candra menjelaskan penyaluran kredit/pembiayaan Bank Nagari pada triwulan I tahun 2022 mencapai posisi sebesar Rp21,297 triliun atau bertumbuh Rp324,42 miliar atau 1,66% audited jika dibandingkan dengan triwulan IV 2021.

Menurutnya hal tersebut didorong dengan semakin menggeliatnya kegiatan usaha dan aktivitas ekonomi bangkit kembali, sehingga mendorong meningkatnya permintaan kredit/pembiayaan dari para pelaku usaha atau para debitur kredit/pembiayaan konsumtif.

"Jadi ada berbagai sektor yang membuat penyaluran kreditnya di Bank Nagari itu tumbuh, seperti sektor perdagangan, pertanian. Kalau lambat tumbuhnya itu adalah sektor industri pengolahan," ujarnya.

Sektor yang paling pesat pertumbuhannya didominasi oleh sektor perdagangan dengan pertumbuhan sebesar Rp102,99 miliar, selanjutnya adalah Sektor Pertanian yang tumbuh sebesar Rp66,69 miliar.

Sedangkan untuk sektor yang paling lambat tumbuhnya adalah sektor industri pengolahan dimana sektor ini minus sebesar 29 miliar. "Hal ini wajar mengingat recovery sektor ini sangat dipengaruhi oleh perekonomian global yang kebangkitannya belum merata," sebutnya.

Lalu untuk kredit KPR juga mengalami peningkatan, dimana sampai dengan tanggal 31 maret total penyaluran KPR selama 3 bulan dari Januari 2022 sampai dengan Maret 2022 tersebut mencapai sebesar Rp35,96 miliar.

Permintaan akan pembiayaan perumahan stabil dalam kondisi baik dan prospeknya menjanjikan kedepan sebagai salah satu sumber pertumbuhan kredit yang berkelanjutan.

Sementara itu akumulasi realisasi penyaluran KUR Bank Nagari sampai dengan Maret 2022 sudah mencapai Rp5,49 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 43.783 debitur.

"Jadi untuk tahun 2022 saja yaitu dari Januari 2022 sampai dengan Maret 2022 penyaluran mencapai sebesar Rp586,94 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 3.140 debitur," jelasnya.

Candra menyebutkan khusus penyaluran KUR Super Mikro dengan Program Melawan Rentenir Daerah Minang atau dikenal dengan Pinjaman MaRandang, maka sampai dengan bulan Maret 2022 telah disalurkan sebesar Rp1,27 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 623 orang.

Sehingga adanya kondisi tren positif di triwulan I/2022 ini, maka diperkirakan pada triwulan II/2022 permintaan dan penyaluran kredit/pembiayaan akan semakin bertumbuh dan diperkirakan pada kisaran 3%.

Menurut Candra, pendorongnya disamping semakin membaiknya ekonomi pasca Pandemi Covid-19, juga adanya peningkatan kebutuhan modal kerja, investasi ataupun konsumsi dalam menjalani hari besar puasa Ramadan, lebaran, libur anak sekolah dan kuliah serta tahun ajaran baru pendidikan.

"Penyerapan dan penggunaan dana APBN dan APBD untuk belanja juga mulai meningkat signifikan. Hal ini juga menjadi harapan di triwulan II/2022," ucapnya.

Kabar baik ini juga diikuti oleh kondisi penyaluran kredit/pinjaman untuk Unit Usaha Syariah Bank Nagari di triwulan I/2022.

Dimana pada triwulan I/2022 pembiayaan di UUS Bank Nagari bertumbuh dengan baik yaitu sebesar Rp87,92 miliar atau tumbuh sebesar 4,27% dibandingkan triwulan IV 2021.

"Sama halnya dengan pertumbuhan di konvensional, dimana sektor yang dominan mendorong pertumbuhan adalah perdagangan dan pertanian serta jasa-jasa," kata Candra.

Dia menjelaskan skim-skim yang mendorong pertumbuhan tersebut adalah KUR Syariah, KPR-FLPP Syariah, Pembiayaan Konsumtif dengan berbagai produk dan akad. (k56)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper