Bisnis.com, PASAMAN BARAT - Bupati Pasaman Barat Hamsuardi mengeluarkan Surat Keputusan Nomor:188.45/160/BUP-PASBAR/2022 tentang masa tanggap darurat bencana gempa bumi yang terjadi di daerah itu.
Dalam surat itu, Hamsuardi menyatakan masa tanggap darurat bencana gempa bumi di Pasaman Barat selama 14 hari, yakni mulai hari ini Jumat (25/2) sampai 10 Maret 2022 mendatang.
Bupati menjelaskan tanggap darurat itu diambil sebagai langkah dari Pemkab Pasaman Barat untuk bisa melakukan langkah-langkah perencanaan dalam penanganan bencana yang telah terjadi tersebut.
Sebelumnya bencana gempa bumi yang terjadi di Pasaman Barat pada pukul 08.39 WIB pagi tadi (25/2) telah mengakibat ratusan rumah, masjid, sekolah, rusak. Kerugian dari bencana itu, juga belum dihitung oleh Pemkab.
"Ada ribuan warga yang mengungsi, karena rumah mereka rusak dan tidak bisa dihuni lagi," katanya, Jumat (25/2/2022).
Dengan adanya tanggap darurat itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga menghimbau kepada warga di Kabupaten Pasaman Barat serta Kabupaten Pasaman untuk tidak kembali ke rumah, terutama bagi rumah terdapat ada kerusakan seperti retak.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa yang berpusat di Pasaman Barat itu merupakan gempa tipe II.
Artinya gempa tersebut akan ditandai dengan gempa pembuka daan hingga ada serangkaian gempa susulan.
"Sekarang kondisi di Pasaman Barat dan Pasaman itu dari laporan yang kita dapat, banyak bangunan rumah yang rusak. Jadi khusus untuk rumah yang masih dalam kondisi retak-retak, jangan ditempati dulu. Berisiko akan roboh bila ada gempa susulan," katanya.
Dia menjelaskan dilihat dari karakteristik gempa yang berpusat di Pasaman Barat itu, maka dapat diperkirakan gempa susulan tidak hanya terjadi di hari ini saja, tapi akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.
"Makanya warga jangan tempati dulu rumah yang retak-retaknya itu. Berisiko sekali. Ini demi mengantisipasi terjadi korban," sebutnya.
Daryono menyarankan agar masyarakat tetap bisa beristirahat dan berteduh, agar berkoordinasi dengan BPBD agar didirikan tenda pengungsian.
Tidak hanya mengimbau kepada pemilik rumah, Daryono mengingatkan agar tidak ada aktivitas apapun di kawasan lereng perbukitan di kawasan daerah Pasaman Barat maupun di Pasaman.
"Gempa susulan seperti ini. Sewaktu-waktu bisa saja terjadi longsor. Jadi jauhi dulu kawasan lereng perbukitan itu," harapnya.