Bisnis.com, MEDAN - Jajaran Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Sumatra Utara resmi dilantik sekaligus dikukuhkan.
Pelantikan dilakukan serentak secara virtual terhadap lima dewan pimpinan wilayah lainnya oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) MSI Arifin Lambaga, Rabu (29/12/2021).
Untuk DPW MSI Sumatra Utara, ketua dijabat oleh Syaifuddin Lubis dengan wakil Hendriko Damar. Sedangkan sekretaris dijabat oleh Feriansyah Nasution dan bendahara dijabat oleh Muhammad Arif Tanjung.
Usai dilantik, Syaifuddin mengatakan bakal segera menggelar konsolidasi jajaran pengurus bersama dewan pakar dan dewan penasehat.
Di samping itu, pihaknya juga akan membentuk jajaran pengurus MSI tingkat kabupaten dan kota di Sumatra Utara.
"Kami sangat ingin kehadiran kami ini bermanfaat bagi semua pemangku kepentingan, khususnya untuk petani singkong," ujar Syaifuddin kepada Bisnis.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemprov Sumatra Utara Muhammad Juwaini mengucapkan selamat atas pelantikan tersebut.
Menurut Juwaini, produksi singkong di Sumatra Utara mencapai 930.103 ton kurun Januari-November 2021. Produksi itu diperoleh dari lahan seluas 3.977 hektare.
"Semoga dengan hadirnya MSI di Sumatera Utara bisa mendongkrak produksi singkong pada tahun-tahun mendatang," kata Juwaini.
Selain DPW MSI Sumatra Utara, pelantikan juga dilakukan terhadap lima jajaran pengurus DPW MSI lainnya. Yakni DPW MSI Aceh, DPW MSI Lampung, DPW MSI Sumatra Selatan, DPW MSI Sulawesi Tengah dan DPW MSI Kalimantan Timur.
Tak cuma pelantikan massal, acara ini juga dibarengi dengan rapat koordinasi jajaran DPN MSI.
Ketua Umum DPN MSI Arifin Lambaga berharap kehadiran pengurus MSI di daerah akan memberi kontribusi besar untuk mendongkrak produksi singkong.
Dia juga mengimbau jajarannya agar giat menciptakan inovasi berupa produk-produk turunan komoditas singkong
"Saya ucapkan selamat atas pelantikan ini. Semoga kelak tercipta inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi para petani singkong," katanya.
Direktur Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Amiruddin Pohan berharap jajaran pengurus MSI dapat berkolaborasi dengan pemerintah dalam rangka menyejahterakan para petani singkong.
Saat ini, menurutnya, komoditas singkong menjadi bagian penting dalam membangun ketahanan pangan nasional.
Ke depan, Amiruddin berharap kualitas produksi singkong kian membaik. Saat ini, produksi singkong dalam negeri umumnya hanya 26 ton per hektare lahan. Padahal, potensinya bisa mencapai 40 ton per hektare.
"Kita harus bahu-membahu, bagaimana caranya agar luas dan produktivitas tanaman singkong semakin baik ke depan," kata Amiruddin.
Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) atau Indonesian Cassava Society (ICS) merupakan organisasi masyarakat yang terdiri dari unsur petani, pengusaha, ilmuan dan pihak lain yang berkaitan dengan singkong.
MSI pertama kali dibentuk dan dideklarasikan pada 28 Februari 2010 lalu di Pondok Ratna Farm, Kabupaten Bogor.
Saat ini, terdapat 10 program unggulan MSI. Di antaranya membangun database pelaku industri singkong Indonesia, memfasilitasi kelancaran rantai persediaan dan permintaan singkong di Indonesia, mendorong petani membentuk korporasi dan dapat membuat pabrik sendiri, membangun kawasan singkong yang terintegrasi dan sebagai percontohan.