Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laju Inflasi Sumatra Utara Diprediksi Capai 2,40 Persen pada Tahun Ini

Menurut Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara Soekorwardojo, tingkat inflasi provinsi tersebut berada di atas level nasional hingga September 2021.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, MEDAN - Hingga September 2021, tingkat inflasi kumulatif Sumatra Utara berada di angka 0,83 persen. Sedangkan secara keseluruhan, laju inflasi di Sumatra Utara diprediksi mencapai 2,40 persen pada 2021.

Menurut Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara Soekorwardojo, tingkat inflasi provinsi tersebut berada di atas level nasional hingga September 2021.

"Tapi kalau kita lihat tahunannya itu 2,40 persen, yang artinya kurang lebih nanti inflasi di tahun 2021 ya sekitar angka itu," kata Soekorwardojo, Selasa (26/10/2021).

Berdasar data Bank Indonesia, inflasi hingga September 2021 dipicu kenaikan harga sejumlah bahan pokok dan barang lain. Seperti aneka sayur, rokok kretek, daging ayam ras dan minyak goreng.

Untuk minyak goreng, pada Oktober 2021 ini, kenaikan harga diduga dipicu peningkatan harga minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO).

"Kita tahu harga CPO yang naik secara langsung ataupun tidak akan mendongkrak kenaikan harga minyak goreng atau harga minyak-minyak pangan di dalam negeri. Meskipun harganya dalam batas-batas yang dapat diterima," kata Soekorwardojo.

Secara umum, inflasi Sumatra Utara pada tahun ini diperkirakan akan meningkat dibandingkan 2020.

Kenaikan ini disulut membaiknya kondisi
perekonomian dan didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat, permintaan domestik, dan harga komoditas global.

Meski demikian, pemulihan diprakirakan relatif terbatas menyusul perkembangan Covid-19 serta penerapan PPKM pada Triwulan III yang menahan mobilitas masyarakat.

Dengan perkembangan tersebut, realisasi inflasi Sumut tahun 2021 diproyeksikan masih berada pada rentang sasaran nasional 3%±1%, dengan tendensi bias bawah.

"Untuk inflasi inti sendiri, dengan meningkatnya ekonomi, pasti lambat laun juga akan meningkat, meskipun diperkirakan sampai akhir tahun masih dalam batas sasaran," pungkas Soekorwardojo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper