Bisnis.com, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan mendorong Kabupaten Banyuasin untuk meningkatkan intensitas pertanaman atau IP menjadi dua kali tanam.
Diketahui, Kabupaten Banyuasin merupakan sentra produksi beras di Sumatra Selatan (Sumsel).
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pemprov berharap areal persawahan di Banyuasin dapat dua kali panen dalam setahun yakni dari IP 100 menjadi IP 200.
“Ini sangat mungkin, karena pasokan air sangat berlimpah,” katanya, Kamis (14/10/2021).
Oleh karena itu, pemprov akan menyalurkan bantuan alat mesin pertanian termasuk alat untuk menormalisasi saluran air.
“Nanti akan kami buatkan pintu air sehingga petani dapat mengontrol sesuai kebutuhan,” katanya.
Selain itu, Pemprov juga menyalurkan bantuan benih padi infari 32 dari Badan Litbang Kementerian Pertanian ke petani setempat.
Sementara itu, Bupati Banyuasin Askolani mengatakan pemkab telah menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk menerapkan teknologi tepat guna agar pemanfaatan lahan menjadi lebih optimal.
Menurut dia, selama ini petani hanya panen 2 ton – 3 ton gabah kering panen (GKP) per hektare (Ha).
“Akan tetapi sejak dikawal IPB produktivitas sawah meningkat jadi 5,5 ton GKP per ha,” katanya.
Penggunaan teknologi tepat guna ini diharapkan dapat mewujudkan target Kabupaten Banyuasin menjadi peringkat empat dari produksi beras secara nasional. Sementara di Sumsel menjadi peringkat pertama.
Kepala Dinas Pertanian Zainuddin mengatakan luas panen Banyuasin saat ini mencapai 208,598 Ha, sehingga produksi padi sebesar 905.846 ton GKG dan produksi beras sebesar 519.684 ton pada musim tanam 2019.