Bisnis.com, PEKANBARU – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) siap melakukan integrasi sistem operasional layanan di wilayah Riau. Tercatat sebanyak 194.300 nasabah asal BNI Syariah dan BRI Syariah akan mengikuti proses integrasi sistem operasional layanan di Riau, di mana proses ini didukung oleh 42 kantor layanan BSI di Riau.
Area Manager Bank BSI Pekanbaru Syahrial Alrasyid mengatakan integrasi sistem operasional layanan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dan standarisasi model operasional dan layanan di seluruh outlet BSI di Tanah Air.
Menurutnya integrasi sistem layanan di Area Pekanbaru Regional Medan merupakan komitmen perusahaan mendorong pengembangan keuangan syariah dan meningkatkan literasi masyarakat.
Baca Juga : BSI Sumut Segera Migrasikan 154.472 Rekening |
---|
“Proses integrasi Sistem Operasional dan layanan Area Pekanbaru merupakan salah satu bagian dari proses roll out BSI,” ujarnya Kamis (10/6/2021).
Dalam proses integrasi sistem operasional layanan Area Pekanbaru Regional Medan ini, BSI fokus kepada layanan nasabah dan telah mempersiapkan teknis untuk mengoptimalkan dan mempercepat layanan migrasi.
Integrasi sistem operasional dan layanan di Area Pekanbaru ini akan ditandai dengan proses auto migrasi yang akan dilakukan pada 14 Juni 2021. Acara ini merupakan bagian dari proses integrasi operasional cabang, layanan dan produk secara nasional yang telah dimulai sejak 1 Februari 2021 dan rencananya akan berlanjut hingga 30 Oktober 2021.
Salah satu fokus Bank Syariah Indonesia dalam proses integrasi sistem operasional layanan di wilayah Area Pekanbaru adalah proses migrasi nasabah dari bank asal ke BRIS. Proses migrasi ini bisa dilakukan secara daring melalui BSI Mobile maupun tatap muka.
Baca Juga : Bank Syariah Indonesia (BRIS) Incar Fee Based Income Rp500 Miliar dari Layanan API Tahun Ini |
---|
Penyatuan sistem layanan ini mencakup migrasi rekening nasabah, kartu ATM, hingga mobile dan internet banking. Perseroan pun menjamin proses tersebut mengedepankan kenyamanan dan keamanan data nasabah.
Terkait program besar itu, BSI telah melakukan training, sharing knowledge IT, hingga persiapan data nasabah yang akan dilakukan migrasi. Dalam proses tersebut nasabah bank asal secara bertahap akan dihubungi untuk melakukan migrasi rekening ke Bank Syariah Indonesia.
Untuk fasilitas kartu, buku tabungan dan deposito, nasabah bisa melakukan migrasi secara bertahap hingga 31 Oktober 2021.
Nasabah pun bisa melakukan migrasi rekening secara digital dengan aplikasi BSI Mobile, atau hadir langsung ke kantor cabang BSI. Adapun migrasi rekening via digital bisa dilakukan pula melalui call center 14040, Whatsapp Business BSI, dan live chat Aisyah.
Dalam periode migrasi nasabah dapat menyampaikan informasi bila terdapat perubahan nomor telepon dan surel.
Untuk memperlancar proses migrasi, BSI melakukan beberapa pendekatan diantaranya melalui media online yaitu direct message ke nasabah, media sosial hingga surel. Hal ini agar nasabah mendapatkan informasi terkait jadwal migrasi dengan tepat.
Sementara itu Deputi Direktur Pengawasan LJK OJK Riau, Elvira Azwan, mengemukakan bahwa OJK mendukung proses migrasi nasabah BSI ini dengan tetap mempertimbangkan aspek kenyamanan dan keamanan nasabah.
“Kami mendukung kelancaran proses migrasi ini sehingga nantinya nasabah tetap dapat melakukan transaksi yang pada akhirnya dapat memajukan industri keuangan Syariah di Tanah Air,” ujarnya.