Benih Ikan dari Belumai Bengkulu Dipasarkan Hingga Jambi

Wargha Belumai di Rejang Lebong, Bengkulu, mengembangkan benih ikan yang pemasarannya mencapai Provinsi Jambi.
Warga memeriksa kondisi ikan nila berumur 3 pekan yang dibudidayakan di Sungai Duren, Jambi Luar Kota, Muarojambi, Provinsi Jambi./Antara/Wahdi Septiawan
Warga memeriksa kondisi ikan nila berumur 3 pekan yang dibudidayakan di Sungai Duren, Jambi Luar Kota, Muarojambi, Provinsi Jambi./Antara/Wahdi Septiawan

Bisnis.com, REJANG LEBONG – Benih ikan air tawar yang dihasilkan petani Desa Belumai I dan Belumai II, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, dipasarkan hingga Provinsi Jambi.

"Benih ikan nila maupun benih ikan mas yang dihasilkan petani ikan di sini selain dijual kepada petani pembudidaya ikan di Rejang Lebong dan daerah lain di Bengkulu, juga memenuhi permintaan dari Jambi," kata Wahyu, petani ikan di Desa Belumai I.

Dia menjelaskan sejumlah daerah di Provinsi Jambi yang menjadi langganan benih ikan yang dihasilkan petani ikan setempat di antaranya Kabupaten Merangin, Batanghari, dan Kota Jambi.

Ikan air tawar yang diminati oleh petani ikan di sejumlah daerah di Jambi ini ialah ikan nila warna merah, di mana ikan-ikan ini dibudidayakan dengan sistem keramba apung di sepanjang Sungai Batanghari yang membelah Provinsi Jambi.

"Benih ikan nila umur 2 bulan kami jual Rp200 per ekor, sedangkan untuk benih kiloan kami jual Rp18.000 per kg dengan isi sekitar 18 ekor ikan," ujarnya.

Harga ikan tersebut, lanjutnya,, merupakan harga jual di tingkat petani di Desa Belumai. Kalau pembelinya minta diantar, pembeliannya harus banyak dan dikenakan ongkos kirim.

Jenis ikan nila yang dibudidayakan oleh petani ikan di Desa Belumai, kata Wahyu, antara lain jenis nila gesit, nila merah, nirwana, kekar, serta jenis nila best yang berasal dari Bogor, dan ikan nila jenis lokal sekelas mujair.

Sementara itu, kepala UPT Balai Benih Ikan (BBI) Belumai I Edy Sukriawan menyebutkan usaha budi daya ikan air tawar di daerah itu sudah ada sejak 21 tahun lalu bermula dari kolam tanah dan kemudian menjadi kolam permanen terbuat dari beton.

Usaha perikanan di daerah itu, lanjutnya, ditekuni oleh 100 rumah tangga perikanan (RTP), terbanyak di Desa Belumai I dan sebagian lagi di Desa Belumai II, di mana ikan yang dijual ini berupa ikan konsumsi maupun benih ikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper