Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hati-hati, Kasus Covid-19 di Sumut Melonjak dalam Dua Pekan

Edy meminta tiap meminta Rumah Sakit (RS) di Kota Medan dan sekitarnya mengalokasikan 30 persen tempat tidurnya untuk merawat pasien Covid-19. Saat ini, Bed Occupancy Rate (BOR) di Sumut mencapai 56 persen.
Covid-19/Ilustrasi
Covid-19/Ilustrasi

Bisnis.com, MEDAN - Penyebaran Covid-19 di Sumatra Utara kembali meningkat. Rata-rata kasus harian pada periode 3-16 Mei 2021 menjadi 79,3 kasus per hari.

Pada 14 hari sebelumnya, yakni 19 April hingga 2 Mei 2021, kasus rata-rata harian di Sumut berjumlah 65,72 kasus.

“Saat ini kasus Covid-19 di Sumut itu meningkat, kita sempat di angka 40 dan sekarang 80 per hari, peningkatannya cukup signifikan,” kata Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, Senin (17/5/20/1).

Untuk itu, Edy meminta tiap meminta Rumah Sakit (RS) di Kota Medan dan sekitarnya mengalokasikan 30 persen tempat tidurnya untuk merawat pasien Covid-19. Saat ini, Bed Occupancy Rate (BOR) di Sumut mencapai 56 persen.

Menurut Edy, angka tersebut masih di atas BOR nasional yang sebesar 29 persen. Jumlah termpat tidur tersebut juga diprediksi belum cukup untuk merawat pasien Covid-19, mengingat jumlah kasus Covid-19 di Sumut terus bertambah.

"kita ingin RS khususnya di Medan mengalokasikan 30 tempat tidurnya untuk merawat pasien Covid-19, ada sekitar 76 RS yang ada di Medan. Dengan begitu BOR kita akan mencukupi," imbuh Edy.

Dalam rapat virtual, Presiden RI Joko Widodo mengatakan terdapat 15 provinsi yang tren penyebaran Covid-19 meningkat, yaitu Sumut Aceh, Sumbar, Riau, Jambi, Babel, DKI Jakarta, Maluku, Banten, NTB, Maluku Utara, Kalteng, Sulteng, Sulsel, dan Gorontalo.

“Ada 15 provinsi yang trennya meningkat pekan terakhir, provinsi ini harus hati-hati, ambil langkah yang tepat untuk menurunkan kasus Covid-19 di daerahnya masing-masing," kata Joko Widodo.

Selain itu, Joko Widodo juga meminta setiap daerah untuk bisa menyelaraskan antara ekonomi dan protokol kesehatan. Pada Q1 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih diangka -0,74 persen. Namun, angka ini menunjukkan peningkatan bila dibandingkan dengan Q4 (-2,19), Q3 (-3,49) dan Q2 (-5,32) tahun 2020.

“Target kita itu di Q2 tahun 2021 pertumbuhan ekonomi diatas 7 persen. Arah ke sana sudah terlihat, tetapi kita butuh kerja lebih keras lagi untuk mencapai itu. Ingat perketat protokol kesehatan. Untuk zona orange dan merah saya minta tempat wisata ditutup,” jelas Joko Widodo.

Untuk menekan laju penyebaran Covid-19, Kepolisian RI memutuskan untuk memperpanjangan penyekatan arus balik mudik tahun hingga 24 Mei 2021. Penyekatan ini menjadi lebih panjang dari sebelumnya yang berlaku dari tanggal 6-17 Mei 2021.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak menegaskan kepada seluruh masyarakat untuk menyiapkan dokumen hasil tes negatif Covid-19 bila ingin melakukan perjalanan antarkabupaten/kota atau yang ingin masuk Sumut.

“Operasi Ketupat Toba berakhir hari ini, tetapi kita akan melanjutkannya dengan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) hingga 24 Mei. Jadi, kepada seluruh masyarakat yang ingin masuk ke Sumut atau keluar Sumut, melakukan perjalanan antarkabupaten/kota menyiapkan dokumen hasil tes negatif Covid-19. Misalnya rapid tes antigen, ini berlaku hanya satu hari,” kata Panca, Senin (17/5/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper