Bisnis.com, PALEMBANG – Karantina Pertanian Palembang mencatat ekspor santan kelapa asal Sumatra Selatan sebanyak 1.550 ton atau senilai Rp10,33 miliar sepanjang tahun 2020 lalu.
Kepala Karantina Pertanian Palembang Hafni Zahara mengatakan pasar produk olahan kelapa itu dikirim ke Tiongkok, yang merupakan pasar andalan ekspor santan Sumsel.
“Frekuensi pengiriman hingga 31 kali. Ini bukti bahwa produk pertanian Indonesia masih dibutuhkan dunia,” katanya, Senin (26/4/2021).
Dia melanjutkan kegiatan ekspor santan tersebut terus berlanjut, di mana pihaknya telah melakukan sertifikasi ekspor santan kelapa sebanyak 100 ton atau senilai Rp1,23 miliar.
“Tujuannya sama ke Tiongkok. Harapannya ekspor produk santan dapat mendorong dan memotivasi para pelaku bisnis bidang pertanian di Sumsel,” katanya.
Menurut Hafni produk pertanian Sumsel tetap eksis di pasar ekspor, hal ini juga menunjukkan ketahanannya di tengah pandemi Covid-19.
“Ini bukti bahwa produk pertanian Indonesia masih dibutuhkan dunia. Mereka bisa meningkatkan ekspor, melakukan perluasan pasar ke luar negeri, dan membantu pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.
Koordinator Karantina Tumbuhan Syafriandi menambahkan pihaknya terus berupaya meningkatkan nilai ekspor komoditas pertanian Sumsel.
“Produk turunan terutama dari kelapa bulat bisa menambah nilai komoditas pertanian,” katanya.