Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Sumsel Dorong Ekonomi Syariah jadi Sumber Pertumbuhan Baru

Sumsel memiliki potensi penerimaan zakat senilai Rp2,3 triliun, sementara penghimpunan DPK (dana pihak ketiga) dan penyaluran pembiayaan dari bank syariah juga terus tumbuh.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, PALEMBANG – Bank Indonesia Perwakilan Sumatra Selatan mendorong ekonomi syariah agar dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru provinsi tersebut.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel Hari Widodo mengatakan beberapa indikator menunjukkan ekonomi syariah berpotensi menumbuhkan perekonomian Sumsel.

“Sumsel memiliki potensi penerimaan zakat senilai Rp2,3 triliun. Sementara penghimpunan DPK (dana pihak ketiga) dan penyaluran kredit dari bank syariah juga terus tumbuh,” katanya, Jumat (4/12/2020).

Hari memaparkan hingga kuartal III/2020, perbankan syariah mampu menghimpun DPK sebanyak Rp8,3 triliun. Sementara untuk penyaluran kreditnya tercatat mencapai Rp9,2 triliun.

Untuk mengembangkan ekonomi syariah, bank sentral menilai perlu melewati tiga tahapan. 

Tahapan pertama, yakni pendalaman ekonomi syariah. Langkah itu bisa diwujudkan melalui sertifikasi halal untuk pelaku usaha, perluasan ekosistem halal pada produk fesyen, kuliner dan travel, serta rantai nilai halal yang mendukung holding pesantren.

Tahapan kedua, yakni pendalaman pasar keuangan syariah. Hari menjelaskan dalam tahap ini, pemanfaatan Ziswaf dapat ditujukan untuk sektor produktif dan tepat sasaran.

“Juga penggunaan layanan digital dalam pencatatan dan penyaluran dana Ziswaf perlu diterapkan untuk pendalaman,” katanya.

Tahapan ketiga, yaitu penguatan riset, asessmen dan edukasi. Bank sentral menilai tahapan ini menyasar seluruh bagian, baik itu pelaku ekonomi syariah dan masyarakat selaku konsumen.

“Harus ada edukasi pemanfaatan ekonomi syariah, promosi industri halal dan keuangan syariah serta pemanfaatan ekonomi syariah di daerah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper