Bisnis.com, PALEMBANG – Pemprov Sumsel mendorong pembangunan Bendungan Tiga Dihaji, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, karena bakal berdampak signifikan untuk sektor pertanian provinsi tersebut.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan bendungan yang terletak di Desa Sukabumi, Kecamatan Tiga Dihaji, masuk dalam proyek strategis nasional. Infrastruktur itu dapat mewujudkan target Sumsel untuk menjadi tiga besar produsen beras nasional.
“Saat ini kami konsisten untuk meningkatkan produksi pertanian, terutama beras. Bendungan ini nantinya dapat menyuplai air secara konstan ke berbagai kabupaten yang terdapat lahan pertanian,” katanya, Rabu (14/10/2020).
Deru menjelaskan, air dari bendungan tersebut juga dimanfaatkan sektor lain, seperti perikanan hingga air baku PDAM. Bahkan, kata dia, nantinya bendungan tersebut juga dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata.
“Persoalan kekurangan suplai air untuk lahan pertanian yang selama ini dikeluhkan petani menjadi teratasi,” katanya.
Bendungan Tiga Dihaji bakal mengairi lahan seluas 25.423 Hektare, selain itu juga mengairi sekitar 15.000 Ha lahan cetak sawah baru.
Baca Juga
Untuk menunjang rencana tersebut, pemprov akan mendukung pembangunan jalan sepanjang 7 Kilometer yang menghubungkan bendungan dan lokasi wisata Danau Ranau.
Sementara itu, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatra VIII terus melakukan pengerjaan Bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatra Selatan, yang akan menampung 105 juta kubik air.
Kepala BBWS Sumatra VIII, Birendrajana, mengatakan pihaknya masih menggarap pengerjaan fisik bendungan.
“Bendungan ditargetkan selesai pada 2023. Jika sudah selesai, bendungan akan dijadikan kawasan wisata juga,”katanya.
Menurut Biren, tujuan pokok pembangunan Bendungan Tiga Dihaji untuk mendukung program ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan air secara nasional.
Diketahui, bendungan dibangun dengan biaya Rp3,7 triliun yang terdiri dari empat paket, yakni paket pertama senilai Rp1,07 triliun (kontraktor PT Hutama Karya dan PT Basuki Rahmanta Putra), paket kedua Rp1,34 triliun (PT Waskita Karya Tbk, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk dan PT SAC Nusantara).
Lalu paket ketiga Rp629,94 miliar (PT Nindya Karya dan PT Tarunahektar), paket keempat Rp690,71 miliar (PT Wijaya Karya Tbk dan PT Rudy Jaya) serta paket supervisi Rp82 miliar (PT Virama Karya).
Bendungan Tiga Dihaji yang mulai dibangun pada akhir 2018 tersebut memiliki tipe zona dengan inti lempung urugan batu dengan area genangan air seluas 468 hektare.
Bendungan akan diisi air dari Danau Ranau melalui Sungai Selabung yang dihadang bangunan utama bendungan setinggi 122 meter dengan panjang puncak bendungan 950 meter serta lebar pada puncak 12 meter.