Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Evaluasi Penanganan Pandemi Covid-19, Ada Pendekatan Tak Tepat Sebelumnya

Kita belajar bahwa pendekatan one size fit all tidak tepat, karena memang setiap lokasi, klaster memang beda.
Operasi Yustisi Protokol Covid-19 di Pusat Kota Lhokseumawe, Aceh, Rabu (16/9/2020)./Antara-Rahmad
Operasi Yustisi Protokol Covid-19 di Pusat Kota Lhokseumawe, Aceh, Rabu (16/9/2020)./Antara-Rahmad

Bisnis.com, BATAM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah melakukan monitoring dan evaluasi atas capaian dan realisasi Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional PC-PEN.

Uji coba penegakan disiplin dalam pelaksanaan protokol kesehatan yang dilakukan di 8 + 1 provinsi dengan tingkat infeksi dan penularan tinggi (zona merah) telah menunjukkan hasil yang baik.

Pendekatan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara klaster juga mulai menghasilkan kemajuan, sehingga isolasi akan dilaksanakan berdasarkan sumber penularan tanpa mengorbankan tempat lain.

“Kita belajar bahwa pendekatan one size fit all tidak tepat, karena memang setiap lokasi, klaster memang beda, sehingga program penanganan Covid 19 pun akan berbeda pula sesuai dengan karakter lokasi/klaster tersebut,” jelas Menko Airlangga.

Langkah ini akan diperluas dan dilanjutkan supaya tingkat imunitas masyarakat meningkat secara signifikan hingga vaksin ditemukan dan terdistribusi dengan baik.

Airlangga menjelaskan itu dalam keterangan pers terkait Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) dan Kementerian/Lembaga (K/L), di Kawasan Wisata Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau, Jumat (25/9/2020).

Adapun upaya pemulihan ekonomi pun menunjukkan kabar menggembirakan. Perlu dicatat bahwa program PEN baru dimulai di awal Juni 2020. Artinya, tingkat penyerapan 40 persen dicapai hanya dalam kurun 3 bulan 3 pekan.

“Dengan tingkat penyerapan yang makin cepat ke depan, kami perkirakan bahwa anggaran PEN sebesar Rp695 triliun akan dapat terserap hingga 100 persen,” tuturnya.

Tren perbaikan ekonomi pun diprediksi terjadi di kuartal ketiga. Indikator lain seperti data penjualan, kegiatan manufaktur, perkantoran, hingga kegiatan di pasar, semuanya juga menunjukkan perbaikan sejak bulan Juli 2020 lalu.

Sebagai bagian rangkaian kegiatan ini, kampanye protokol kesehatan di Kepulauan Riau pun akan dilaksanakan, Sabtu (26/9/2020).

Kegiatan tersebut antara lain: (i) Kampanye “Indonesia Care” dan Protokol Kesehatan Pariwisata oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Kementerian Kesehatan. (ii) Peninjauan Ekspor Produk Pertanian (Kelapa) ke Jerman oleh Kementerian Pertanian.

Adapula, (iii) Peresmian Program Batam Bintan Karimun (BBK) Murah oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia; dan (iv) Peninjauan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang dan video conference dengan para investor. (K41)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Bobi Bani
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper