Bisnis.com, MEDAN - Realisasi investasi asing di Sumatra Utara naik signifikan sepanjang Januari-Maret 2020 melonjak 354 persen dibandingkan 2019, di tengah pandemi Corona (Covid-19).
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dirilis Senin (20/4/2020), total Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal I/2020 senilai US$362,4 juta dengan 258 proyek. Atau setara dengan Rp5,22 triliun (dengan kurs Rp14.400 per dolar AS).
Nilai investasi itu meningkat signifikan jika dibandingkan dengan realisasi kuartal I/2019 senilai US$79,8 juta dengan 298 proyek atau nilai melonjal 543% secara year on year.. Kenaikan tersebut membawa Sumatra Utara berada di peringkat 6, dari sebelumnya berada di peringkat 20 dari total PMA nasional.
Sebaliknya, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) turun 8,94%, dari Rp4,36 triliun dengan 208 proyek pada kuartal I/2019 menjadi Rp3,97 triliun dengan 493 proyek pada kuartal I/2020. Secara nasional, PMDN Sumatra Utara menempati peringkat ke-8, di bawah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Riau, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, dan Lampung.
Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian DPMPTSP Sumut Mimi R Rangkuti menyampaikan belum mendalami data realisasi investasi kuartal I/2020 di Sumatra Utara. Termasuk, apakah kenaikan investasi asing berasal dari investasi di sektor listrik yang tertunda pada tahun lalu.
Pada 2019, investasi asing di sektor listrik, gas, dan air mencapai Rp1,14 triliun, hanya di bawah sektor jasa lainnya senilai Rp1,40 triliun.
"Kami belum dapat datanya," katanya Selasa (21/4/2020).
Secara keseluruhan realisasi investasi di Sumatra Utara, baik PMDN dan PMA, senilai Rp9,18 triliun pada kuartal I/2020. Realisasi tersebut mencapai 19,89% dari target tahun ini.
Pemerintah Provinsi Sumatra Utara memasang target realisasi investasi pada tahun ini senilai Rp46,15 triliun. Mimi belum dapat memperkirakan apakah pencapaian tahun ini bakal meleset dari target karena masih melihat perkembangan Covid-19.
"Kita belum tahu karena harus lihat keadaan Covid-19," imbuhnya.