Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, mengalokasikan anggaran Rp20 miliar untuk gaji ribuan guru honorer di daerah tersebut.
Bupati Kabupaten Muba, Dodi Reza Alex, mengatakan alokasi itu untuk program Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) yang diluncurkan pemkab. Program tersebut merupakan solusi untuk persoalan gaji guru honorer yang terbentur persyaratan dalam administrasi BOS.
“Selama ini penggajian guru honor mengandalkan dana BOS dari pemerintah pusat, tapi di perjalanan Kemendikbud menerbitkan aturan Permendikbud Nomor 8 Tahun 2020 yang menuai polemik dalam persoalan pencairan gaji guru honor sekolah,” jelasnya, Jumat (17/4/2020).
Menurut Dodi, berbeda dengan dana BOS, besaran dana BOSDA Muba pun cukup fantastis. Kalau selama ini pencairan dana BOS tiap guru menerima Rp3500.000 sampai Rp500.000, pada program BOSDA tiap guru honor sekolah menerima Rp1 juta setiap bulan.
Adapun anggaran Rp20 miliar dari APBD Muba itu untuk pencairan gaji bagi 1.907 guru honor sekolah. “Dicairkan untuk bulan Januari-Maret dan di transfer ke rekening guru masing-masing,” katanya.
Dia mengatakan program BOSDA ini tidak lain demi tetap mempertahankan kesejahteraan guru honor sekolah di Muba.
Baca Juga
Dodi Reza menambahkan, pencairan BOSDA ini juga diharapkan mengurangi sedikit beban guru honor sekolah di Muba, terlebih saat ini sedang dihadapi dengan wabah Covid-19.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Muba Apriyadi menyebutkan pencairan BOSDA ini merupakan pencairan tahap pertama yang diperuntukkan bagi sebanyak 1.907 guru.
Apriyadi melanjutkan, saat ini aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di Muba dilaksanakan di rumah masing-masing peserta didik karena sedang dihadapkan pada wabah Covid-19.
“Dengan dicairkannya dana ini semoga bisa bermanfaat, dan guru-guru honor sekolah di Muba tetap semangat melaksanakan study from home,” katanya.