Bisnis.com, SIPIROK – Penjualan bibit ikan jurung di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, menurun drastis karena sepinya permintaan akibat dampak dari pandemi virus corona jenis baru COVID-19.
Anton M. Sihombing, salah seorang peternak ikan jurung di Tapanuli Selatan, mengatakan wabah COVID-19 sangat berdampak pada usaha tersebut, karena permintaan dari pasar sangat minim dalam beberapa pekan terakhir.
"Biasanya dalam sebulan penjualan dari bibit ikan jurung bisa mencapai Rp30 juta - Rp35 juta. Namun, sekarang merosot drastis karena permintaan surut akibat pandemi COVID-19," ujarnya pada Selasa (14/4/2020).
Dia memiliki 23 petak kolam pembibitan ikan di Desa Padang Lancat, Kecamatan Batang Toru,. Selain ikan jurung, dia juga menggarap pembibitan ikan mas, ikan koi, ikan baung yang jumlahnya sekarang 40.000 ekor lebih.
"Pakan ikan setiap harinya wajib diberikan. Tambah honor tiga karyawan. Sebulan pengeluaran wajib plus biaya listrik mencapai Rp10 juta," ungkap Sihombing.
Bila order ke Tapanuli Tengah, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, dan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara lancar seperti selama ini, pengeluaran Rp10 juta tersebut bisa ditutupi. "Tetapi hilangnya omzet Rp30 juta - Rp35 juta seperti selama ini, untuk beban pengeluaran wajib Rp10 juta terasa berat."
Sihombing juga menceritakan selama ini dia juga kerap kali menjadi pemateri dalam pelatihan terkait pengembangan ikan air tawar, tetapi sejak wabah COVID-19, sama sekali tidak adan pelatihan sebagai dampak kebijakan social distancing dalam upaya mencegah penyebaran virus corona.
"Permintaan pelatihan dari berbagai institusi biasanya rutin sekali sebulan. Sekarang terhenti akibat wabah virus," ucapnya.