Bisnis.com, PEKANBARU — Produksi padi di Provinsi turun pada tahun lalu dibandingkan dengan 2018. Pasalnya, pada periode tersebut terdapat tiga daerah penghasil utama yang mengalami penurunan produksi padi.
Misfaruddin, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, menyampaikan bahwa luas panen padi di Riau pada 2019 sekitar 63.140 hektare atau turun 11,63 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Produksi padi di Riau pada tahun 2019 diperkirakan sebanyak 230,87 ribu ton GKG [Gabah Kering Giling] atau mengalami penurunan sebanyak 35.000-50.000 ton atau 13,33 persen dibandingkan tahun 2018," kata Misfaruddin seperti dikutip dari Laman Resmi Pemprov Riau, Rabu (4/3/2020).
Lebih lanjut, apabila produksi padi pada 2019 dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, pada 2019 produksi beras di Riau tercatat sebesar 131.820 ton atau turun 13,33 persen dibandingkan dengan posisi pada 2018.
Adapun, produksi padi tertinggi terjadi pada Februari 2019 sebesar 43.290 ton sedangkan produksi padi terendah terjadi pada November yang hanya sebesar 2.570 ton.
Kabupaten Bengkalis dan Kota Pekanbaru menjadi daerah yang mencatatkan peningkatan produksi padi pada 2019 sementara penurunan produksi banyak terjadi di di Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Kampar, dan Kabupaten Indragiri Hulu.
Baca Juga
Padahal, Kabupaten Kuantan Indragiri Hilir, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kabupaten Siak merupakan daerah penghasil padi dengan Gabah Kering Giling (GKG) tertinggi pada 2018 dan 2019. Hal itu turut menjadi alasan turunnya produksi beras di Riau pada tahun lalu.
"Pada 2019, terjadi penurunan produksi pada tiga kabupaten/kota tersebut dibandingkan dengan produksi 2018," ujar Misfaruddin.