Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Eksodus dari Kota Ranai, Lokasi Karantina Corona

Kondisi itu sesuai fakta yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Junaidi (53) menjemur cengkeh di halaman Klenteng di kawasan Kota Tua Penagi, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (5/2/2020). Kawasan permukiman tersebut berjarak sekitar satu kilometer dari tempat di observasinya 238 WNI yang di evakuasi dari Wuhan, China terkait merebaknya virus Corona./Antara-M Risyal Hidayat
Junaidi (53) menjemur cengkeh di halaman Klenteng di kawasan Kota Tua Penagi, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (5/2/2020). Kawasan permukiman tersebut berjarak sekitar satu kilometer dari tempat di observasinya 238 WNI yang di evakuasi dari Wuhan, China terkait merebaknya virus Corona./Antara-M Risyal Hidayat

Bisnis.com, TANJUNGPINANG - Wakil Bupati Natuna, Provinsi Kepulauan Riau Ngesti Yuni Suprapti mengemukakan bahwa banyak warganya meninggalkan Kota Ranai karena merasa takut warga negara Indonesia (WNI) yang baru dipulangkan dari Wuhan, China dan dievakuasi ke pulau itu membawa virus corona.

"Akses untuk meninggalkan Kota Ranai itu ada sehingga cukup banyak warga menggunakan Kapal Bukit Raya menuju pulau-pulau lainnya," kata Ngesti, saat dihubungi Antara dari di Tanjungpinang, Rabu (5/2/2020).

Kota Ranai adalah Ibu Kota Kabupaten Natuna yang saat ini dijadikan tempat isolasi bagi WNI yang baru dievakuasi dari Wuhan, China.

Ia mengatakan warga meninggalkan Ranai didorong oleh surat edaran Sekretariat Pemkab Natuna yang meliburkan pelajar mulai 3-17 hari atau selama WNI dari Wuhan dikarantina selama 14 hari di Hanggar Lanud Raden Sajad, Ranai.

"Surat itu sudah dicabut, namun warga sudah terlanjur berangkat membawa keluarganya," katanya.

Selain itu, warga meninggalkan Ranai juga disebabkan musim panen cengkih di sejumlah pulau. Para pemilik kebun cengkih membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak.

"Sekarang lagi panen cengkih. Jadi banyak warga yang bekerja di pulau-pulau selama musim panen," katanya.

Ngesti menegaskan warga meninggalkan Natuna karena tiga alasan itu sehingga bukan informasi hoaks. Kondisi itu sesuai fakta yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi Natuna sendiri, kata dia, mulai hari ini membaik. Situasi tidak lagi mencekam seperti beberapa hari sebelumnya.

Aktivitas perdagangan, dan pemerintahan berjalan lancar setelah pemerintah pusat berhasil meyakinkan warga bahwa WNI yang dikarantina di Natuna merupakan orang-orang yang sehat.

"Mulai hari ini aktivitas warga seperti biasa, semakin membaik," demikian Ngesti Yuni Suprapti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper