Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bank Sumsel Babel Incar Dana Murah via Tabungan dan Giro

Bank Sumsel Babel menyiapkan strategi untuk berburu dana murah dalam bentuk tabungan dan giro di tengah tantangan industri perbankan yang kian kompetitf.
Dinda Wulandari
Dinda Wulandari - Bisnis.com 19 Januari 2020  |  17:20 WIB
Bank Sumsel Babel Incar Dana Murah via Tabungan dan Giro
Pegawai Bank Sumsel Babel saat bertugas di kantor pusat Bank Sumsel Babel, Jakabaring, Palembang. - Bisnis/Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG - Bank Sumsel Babel menyiapkan strategi untuk berburu dana murah dalam bentuk tabungan dan giro di tengah tantangan industri perbankan yang kian kompetitf.

Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin mengatakan, perusahaan mulai mengembangkan tabungan digital agar target meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) dari tabungan dapat tercapai.

“Semua bank saat ini berpikir likuiditas dan tabungan adalah salah satu alternatifnya karena murah,” katanya, Minggu (19/1/2020).

Dia mengatakan bank pembangunan daerah (BPD) tersebut mulai menyiapkan infrastruktur dan SDM untuk pengembangan tabungan digital. Selain itu, perusahaan menilai perlu adanya sosialisasi bagi segmen nasabah yang disasar perusahaan.

Syamsuddin menilai perusahaan harus berhati-hati karena masih banyak nasabah di dua provinsi, yakni Sumatra Selatan dan Bangka Belitung yang tinggal di kawasan pedesaan dan remote area.

“Jika ini benar-benar sudah jalan, kami akan gencarkan sosialisasikan ke masyarakat,” kata dia.

Dia mengatakan salah satu kinerja yang akan dipacu terkait penghimpunan dana murah ini, yakni tabungan Pesirah yang merupakan produk andalan perusahaan.

Saat ini kontribusi Pesirah mencapai 19 persen dari DPK perusahaan, yaitu sebanyak Rp4,4 triliun dari total Rp21,7 triliun. Adapun jumlah nasabah yang menabung mencapai 234.059 akun.

“Saat ini semua perbankan berpikir bagaimana meraup dana murah sebanyak-banyaknya. Jika likuiditas membaik, maka bank akan lebih banyak membiayai pembangunan karena sifat dari dana murah sendiri yang fleksibel,” kata dia.

Sebelumnya, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 7 Sumatra Bagian Selatan, Panca Hadi Suryatno, mengatakan otoritas mendorong perbankan di Sumatera Selatan menghimpun dana murah berupa tabungan dan giro karena memiliki dampak besar terhadap suku bungan kredit, yang mana tidak terlalu tinggi karena ‘cost of fund’ yang lebih murah.

“Bank-bank kami harap terus berinovasi melalui transaksi digitalnya, karena melalui ini maka masyarakat akan mengakses tabungan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bank sumsel babel
Editor : Sutarno

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top