Bisnis.com, RIAU -- Riau telah melahirkan banyak pengusaha lokal yang pilih tanding. Mereka memulai dari skala usaha kecil-menengah hingga akhirnya mampu bersaing di tingkat nasional. Sebut saja di antaranya Awal Bros Group dan Riau Muda Group yang berkembang seiring perjalanan industri migas di Bumi Lancang Kuning.
Awal Bros Group berawal dari bisnis di bidang transportasi dan jasa pengeboran. Grup yang dirintis oleh almarhum Awaloeddin ini menjadi mitra bisnis PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) sejak 1960 silam. Lini bisnis grup ini terus berkembang, termasuk ke bidang kesehatan, hingga saat ini memiliki jaringan 14 rumah sakit: enam di Jabodetabek, dua di Sulawesi Selatan, dan enam di wilayah Sumatera.
"Tidak bisa dimungkiri, keberadaan PT CPI sangat berpengaruh terhadap pengembangan bisnis kami. Hubungan PT CPI dengan mitra bisnis seperti kami dilandaskan pada kualitas, integritas, profesionalisme, dan tanggung jawab," ungkap Chief Executive Officer (CEO) RS Awal Bros Group Arfan Awaloeddin, seperti pernah dilansir oleh situs AntaraRiau.com. Pengaruh positif tersebut tertanam di keluarga Awaloeddin. "Ayah saya suka mengadopsi budaya kerja yang diterapkan PT CPI dan itu ditanamkan kepada anak-anaknya. Bagi kami, lebih terhormat kalah tender dari segi harga dibandingkan kalah tender dari segi kualitas," tegas Arfan.
Pria kelahiran Pekanbaru tersebut mengaku sering mengamati budaya kerja dan tata kelola yang dijalankan PT CPI, mulai dari kedisiplinan, integritas, komitmen kerja hingga ke lini staf paling bawah, penerapan proses-prosedur, maupun pola pengembangan masyarakat. PT CPI juga sangat tegas terhadap mitra bisnis yang tak profesional. Apabila bekerja tidak sesuai kontrak, mitra bisnis tersebut akan mendapatkan peringatan hingga sanksi masuk kategori blacklist.
"Jadi reward dan punishment yang dijalankan sangat jelas. Begitu juga dalam proses tender, gak bisa disogok buat menang tender. Selama perusahaan kita memiliki kapabilitas dan menawarkan harga kompetitif, peluang menang menjadi lebih besar,” urai Arfan. Dia menjelaskan, PT CPI memiliki standar tinggi dan menjalankannya secara konsisten. ”Patut ditiru oleh perusahaan lainnya,’’ papar Arfan. RS Awal Bros, yang didirikan pada 1998, saat ini mengelola rumah sakit di lingkungan PT CPI di Duri, Kabupaten Bengkalis.
Menjadi mitra bisnis PT CPI, lanjut Arfan, turut menaikkan kredibilitas perusahaannya. RS Awal Bros dipercaya mengoperasikan sebuah rumah sakit perusahan di Sulawesi Selatan karena mereka mempertimbangkan pengalaman kami sebagai kontraktor dari PT CPI. "Ilmu pendidikan ada di mana-mana. Tapi ilmu realita dalam berbisnis ada di PT CPI. Kami di Awal Bros banyak mempelajari tata kelola mereka dan bangga menjadi mitra bisnisnya,” tegas Arfan.
Kehadiran perusahaan multinasional di Riau harus dijadikan sebagai sebuah peluang. ”Kehadiran perusahaan besar dapat mendorong perusahaan lokal untuk berkembang melalui kemitraan bisnis yang dijalin secara profesional, baik itu dari sisi kemampuan teknis maupun budaya kerjanya,” kata Arsyadjuliandi Rachman, pemilik perusahaan Riau Muda Group yang di antaranya menyediakan jasa transportasi bagi PT CPI. Pria yang akrab disapa Andi Rachman ini mengakui kapabilitas yang dimiliki perusahaan migas tersebut.
Interaksinya dengan PT CPI bermula semenjak dia masih kecil. "Waktu masih TK (Taman Kanak-Kanak, Red.), saya sering diajak orang tua ke daerah operasi migas di Dumai, Duri, maupun Rumbai. Dulu mereka (PT CPI, Red.) bangun jalan untuk cari minyak," ucap mantan Gubernur Riau tersebut. Hal ini yang memberikan inspirasi untuk senantiasa memberikan layanan terbaik karena sektor migas merupakan salah satu tulang punggung pendapatan negara.
Semangat kemitraan dengan PT CPI yang berkelanjutan dan profesional juga dirasakan Sarwi, pemilik CV Tirta Kencana yang bergerak di bidang percetakan di Pekanbaru. Perusahaan milik Sarwi menjadi mitra bisnis sejak 1987. "PT CPI selalu mementingkan mutu. Sebagai mitra bisnis, kami merasa dihargai dan diperlakukan dengan baik dan setara. Oleh karenanya saya termotivasi untuk bekerja profesional dan konsisten terhadap kualitas sehingga perusahaan saya terus berkembang,” kata Sarwi.
CV Tirta Kencana kini memiliki beberapa cabang percetakan. Tidak hanya di Pekanbaru, tapi juga sudah merambah ke Batam. Sarwi mengutamakan pegawai-pegawai tempatan. Sarwi menceritakan, PT CPI mendorong CV Tirta Kencana untuk memiliki manajemen waktu yang baik. Pengerjaan paket proyek harus tepat waktu.
”Jadi, perusahaan saya menjadi salah satu bukti bagaimana tata kelola dan budaya kerja PT CPI turut mendorong profesionalisme dan perkembangan perusahaan-perusahaan lokal,” ucap Sarwi. Sesuai visi PT CPI yang ingin dikagumi karena karyawan, kemitraan, dan kinerjanya.