Bisnis.com, MEDAN – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) Sabrina menyampaikan ketersediaan data yang akurat dan terbuka sangat dibutuhkan dalam upaya percepatan pembangunan daerah, terutama dalam penyusunan anggaran pembangunan.
"Data itu sebenarnya penting, tapi kita sering sepele, terutama dalam penyusunan anggaran, sia-sia lah apa yang kita kerjakan bila tidak memakai data, seperti membuang garam ke laut, dalam pelaksanaan penggunaan anggaran pun bisa lebih efektif dan efisien jika kita memaksimalkan penggunaan data," ujar Sabrina, Jumat (15/11/2019).
Dia mengatakan untuk membangun mahal bila tanpa menggunakan data. "Untuk itu kita perlu data yang valid untuk jumlah penduduk. Sensus Penduduk (SP) 2020 bertujuan agar dapat menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi dan karakteristik penduduk Indonesia. Upaya ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan Satu Data Kependudukan Indonesia," tambah Sabrina.
Data kependudukan Provinsi Sumut diperoleh setiap 10 tahun sekali oleh BPS melalui kegiatan sensus. Dia menambahkan alam pelaksanaan SP 2020, Badan Pusat Statistik akan melaksanakan dengan menggunakan metode kombinasi yaitu menggunakan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) sebagai sumber data utama dan kemudian melakukan sensus mandiri melalui web, gadget maupun wawancara door to door.
Untuk itu, Sabrina pun mengharapkan agar terjalin komunikasi yang baik antara para pemangku kepentingan terkait, yakni antara Disdukcapil, Dinas Pengendalian Kependudukan dan KB baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi dan BKKBN Sumut. "Lakukanlah koordinasi dan konsolidasi demi menyukseskan kegiatan besar Sensus Penduduk 2020 menuju Satu Data Kependudukan Indonesia," tambahnya.
Sekdaprov Sabrina didampingi Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi, Kepala BKKBN Sumut Temazaro Zega dan Kepala Disdukcapil Sumut Ismael P Sinaga melakukan pemukulan gong sebagai simbol telah dibukanya acara tersebut.
Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi mengatakan bahwa akan ada beberapa tahapan untuk mewujudkan SP2020. "Awalnya kita akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah mau pun organisasi masyarakat, untuk mencocokan data, lalu kemudian kita akan melakukan Sensus Mandiri yang dilakukan mulai Februari sampai Maret. Sesuai kemampuan masyarakat untuk sensus mandiri akan dilakukan secara online, akan disiapkan websitenya, masyarakat tinggal isi data saja," ujar Syech.
Untuk mensukseskan SP2020, Syech pun telah menyiapkan banyak tenaga. "Nantinya, akan ada 21 ribu petugas yang akan mendata pada sensus penduduk 2020, saya optimis ini akan sukses dilakukan," kata Syech