Bisnis.com, MEDAN – Pemerintah Provinsi Sumatra Utara menjajaki kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk pengolahan sampah. Kerja sama tersebut merupakan bagian dari upaya penataan kota Medan sebagai wajah Provinsi Sumut.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Sabrina menerima Managing Director PT PetroRaya Resources Yales Vivadinar bersama rombongan di Kantor Gubernur. Audiensi tersebut dalam rangka menjajaki kerja sama pengolahan sampah plastik menjadi energi.
PT PetroRaya Resources merupakan perusahaan konsultan energi yang menjembatani perusahaan pengelola energi dengan konsumen, memberikan jasa studi dan survei energi, studi infrastruktur energi, investasi energi, skema kerja sama energi, penjualan dan pembelian energi.
“Kami tentu sangat menyambut baik potensi kerja sama terkait pengolahan sampah. Apalagi, kalau sampah itu nantinya diolah menjadi energi. Benefitnya menjadi ganda, satu sisi masalah sampah teratasi dan di sisi lain menghasilkan energi alternatif,” ujar Sabrina, dikutip Kamis (16/10/2019).
Kendati begitu, untuk mewujudkan hal tersebut masih dibutuhkan penelitian dan kajian lebih mendalam. Sabrina mengatakan saat ini Pemprov juga telah menjalin kerja sama dengan pihak investor Korea Selatan untuk pengelolaan sampah.
“Jika memungkinkan, kami tertarik dengan penyediaan energi melalui solar sel atau panel surya. Mungkin bisa diuji coba penggunaannya untuk gedung kantor gubernur ini. Apalagi, rooftop kita di atas juga ada. Kalau kita mau mengkampanyekan clean energy tentunya harus kita mulai dari kantor ini terlebih dulu,” lanjutnya.
Lebih lanjut Sabrina menyarankan agar teknis kerja sama selanjutnya dibahas dengan Badan Umum Milik Daerah (BUMD) PT Pembangunan Prasarana Sumatera Utara (PPSU). “Mudah-mudahan kalau untuk kebaikan dan kepentingan masyarakat, dan sesuai dengan aturan yang ada, pasti kita dukung,” tambahnya.
Managing Director PT PetroRaya Resources Yales Vivadinar memaparkan salah satu mitra perusahaan mereka di Amerika Serikat memiliki teknologi pengelola sampah plastik. Teknologi tersebut digunakan untuk mengubah sampah plastik menjadi energi solar statis, gas dan abu.
“Sampah plastik ini sangat parah, sulit terurai dan sangat merusak untuk lingkungan. Untuk itu kami memberikan solusi untuk menuntaskan masalah ini. Teknologi kami sederhana dan per harinya bisa mengelola 12 sampai 15 ton sampah,” jelas Yales.
Perihal teknologi panel surya Yales menyampaikan akan mempertimbangakan kerja sama di bidang tersebut. Adapun pembicaraan lebih lanjut akan dibahas pada pertemuan bersama PT PPSU.