Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Perbankan Riau Naik 7,02 Persen

Bank Indonesia Perwakilan Riau mencatat indikator kinerja perbankan di daerah itu selama triwulan II/2019 mengalami peningkatan sebesar 7,02 persen bila dibandingka triwulan sebelumnya.
Bisnis.com, PEKANBARU -- Bank Indonesia Perwakilan Riau mencatat indikator kinerja perbankan di daerah itu selama triwulan II/2019 mengalami peningkatan sebesar 7,02 persen bila dibandingka triwulan sebelumnya.
Kondisi ini tercermin dari membaiknya pertumbuhan tahunan aset dan LDR, serta membaiknya NPL di tengah melambatnya pertumbuhan kredit dan DPK.
 
Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Riau Teguh Setiadi menjelaskan secara nilai, total aset bank umum di Riau selama triwulan II/2019 mencapai Rp102,45 triliun.
 
"Nilai aset perbankan Riau ini naik 7,02 persen, dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,34 persen atau senilai 100,96 triliun," ujarnya di Pekanbaru, Kamis (10/9/2019).
 
Menurut dia, meningkatnya pertumbuhan tahunan aset perbankan ini terutama bersumber dari peningkatan pertumbuhan penempatan pada bank lain dan surat-surat berharga.
 
Jika dilihat per kelompok bank, meningkatnya pertumbuhan aset perbankan di Riau selama triwulan II/2019 ini bersumber dari bank BUMN/D dengan market 71,47 persen dan bank swasta dengan market 28,53 persen.
 
Bank BUMN/D mengalami kenaikan tahunan aset sebesar 7,88 persen, sedangkan bank swasta mengalami kenaikan  aset sebesar 4,94 persen. Kondisi ini naik dari triwulan sebelumnya yang hanya sebesar masing-masing 7,29 persen dan 4,02 persen.
 
Sementara itu pertumbuhan tahunan DPK perbankan di Riau mengalami sedikit perlambatan. Sepanjang triwulan II/2019 hanya tumbuh 6,19 persen lebih rendah dari sebelumnya yang mencapai 6,53 persen. "Meski demikian nilainya sedikit meningkat yaitu Rp78,6 triliun dari sebelumnya senilai Rp78,1 triliun," ujarnya.
 
Komposisi DPK perbankan di Riau sampai saat ini tidak banyak berubah, yaitu tabungan 49,36 persen, deposito 34,16 persen, dan giro 16,48 persen.
 
Untuk angka penyaluran kredit BI mencatat terjadi perlambatan, yaitu hanya tumbuh 7,49 persen dengan nilai Rp101,99 triliun atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 15,16 persen yang senilai Rp104 triliun. Penyaluran kredit terbesar masih didominasi bank BUMN/D dengan market sebesar 60,75 persen.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper