Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Adira Finance, Kontribusi Wilayah Sumatra Capai 30%

Wilayah Sumatra dinilai menjadi bagian penting bagi peningkatakan pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance). Pasalnya, Sumatra berkontribusi sebesar 30% terhadap total pembiayaan yang disalurkan.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Adira Finance/Bisnis-Himawan L Nugraha
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Adira Finance/Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, MEDAN— Wilayah Sumatra dinilai menjadi bagian penting bagi peningkatakan pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance). Pasalnya, Sumatra berkontribusi sebesar 30% terhadap total pembiayaan yang disalurkan.

Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan secara nasional target pembiayaan baru pada tahun ini mencapai Rp42 triliun, atau naik sebesar 10% dibandingkan dengan pembiayaan pada 2018 sebesar Rp38,2 triliun.

“Sementara untuk pembiayaan daerah, Sumatra ini juga jadi bagian penting, kurang lebih kalau kita bicara total Sumatra itu ada 30% kontribusinya,” kata Hafid di Medan.

Dia optimistis Sumatra dapat terus berkontribusi positif, apalagi didukung dengan pertumbuhan nasabah Adira Finance, hingga saat ini untuk wilayah Sumatra Utara kurang lebih tercatat sebanyak 200.000 nasabah.

Adapun hingga Semester I/2019, pertumbuhan pembiayaan roda dua masih menjadi penopang. segmen sepeda motor naik 9% menjadi Rp9,9 triliun dan segmen mobil stagnan di 0% menjadi Rp8,07 triliun seiring dengan penjualan industri mobil baru menurun sebesar 13%.

Dia memerinci, segmen roda dua baru naik 11% menjadi Rp7,3 triliun sementara segmen sepeda motor bekas tumbuh sebesar 5% menjadi Rp2,6 triliun.“Adapun pembiayaan mobil baru turun 8% secara rupiah, sedangkan industri [otomotif] minus 13%--14%. Kami sangat bergantung dengan industri otomotif. Kami berharap semester II penjualan otomotif lebih positif sehingga kami bisa mengejar ketertinggalan,” katanya.

Sementara, sektor lainnya seperti pembiayaan mobil bekas tumbuh 13% dengan dan pembiayaan multipurpose untuk elektronika negatif 25%.

Sepanjang Januari – Juni 2019 emiten berkode ADMF ini membukukan pembiayaan senilai Rp19,1 triliun, tumbuh 4% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Adira Finance membukukan laba bersih mencapai Rp949 miliar, naik 9% secara tahunan.

Dari segi, Non performing fund (NPF) tercatat 1,9% per Juni 2019, jauh di bawah industri sebesar 2,82%. Hingga akhir tahun, Adira Finance menargetkan pertumbuhan pembiayaan hingga 5%--10%. Namun, dengan kondisi industri otomotif yang sedang lesu, target ditekan menjadi sekitar 5% lantaran perseroan tidak ingin terlalu agresif sehingga mengorbankan kualitas pembiayaan.

“Strategi akuisisi nasabah masih kami lakukan seperti biasa. Market share kami mengalami kenaikan karena minus kami lebih kecil dari industri,” tambahnya.

Saat ini jangkauan produk Adira Finance paling besar masih disokong dari Pulau Jawa sebesar 56%, terutama dari Jabodetabek. Sementara dari luar Jawa sebesar 44%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper