Bisnis.com, PALEMBANG – Bank Indonesia Perwakilan Sumatra Selatan mendorong perbankan untuk lebih aktif mendorong perekonomian provinsi itu melalu ekspansi kredit.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Yunita Resmi Sari, mengatakan ekspansi kredit Sumsel saat ini masih rendah jika dibandingkan nasional.
“Padahal peluang usaha dan kegiatan ekonomi yang dapat dibiayai perbankan itu masih terbuka luas di Sumsel,” katanya di sela acara halal bi halal bersama Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Sumsel, Jumat (14/6/2019).
Yunita menjelaskan pihaknya telah berkomunikasi dengan perbankan di Sumsel terkait penyaluran kredit serta memberi inspirasi sektor apa saja yang potensial untuk digarap.
Dia menilai perbankan tak hanya dapat membidik sektor usaha tradisional, seperti karet, kelapa sawit dan batu bara yang selama ini sering dibiayai.
“Perbankan bisa mencari peluang [kredit] usaha baru, seperti kopi yang ternyata berorientasi ekspor dan industri makanan karena ternyata banyak yang besar-besar di Sumsel,” katanya.
Baca Juga
Menurut Yunita, ekspansi kredit yang dilakukan perbankan dapat meningkatkan size ekonomi Sumsel yang saat ini masih 2,18%. Angka tersebut, kata dia, menempatkan Sumsel di peringkat 10 secara nasional dan peringkat 3 se-Sumatra, yakni di bawah Sumatra Utara dan Riau.
“Berarti ada peluang untuk meningkatkan size ekonomi itu salah satunya melalui ekspansi kreditnya,” kata Yunita.
Sebelumnya, berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 7 Sumatra Bagian Selatan, penyaluran kredit di Sumsel mencapai Rp97,44 triliun per April 2019 atau hanya tumbuh sebesar 4,21% dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.