Bisnis.com, MEDAN--Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatra Utara mencatat setidaknya 70 persen pengguna dompet digital berada di Kota Medan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan pihaknya saat ini telah membentuk kelompok khusus untuk memonitor pergerakan transaksi melalui dompet digital.
Kendati demikian, pihaknya belum bisa mengumpulkan data lebih detail terkait pelaku usaha di sektor teknologi finansial (financial technology/fintech) di Sumatra Utara.
Oleh karena itu, dia mengakui data yang terkumpul masih terbatas. Namun, dari data sementara yang diperoleh, setidaknya 70 persen pengguna dompet digital di Sumatra Utara berada di Medan.
Platform dompet digital yang tercatat di antaranya Ovo, Gopay, Link Aja, Dana dan Sakuku.
"Posisi transaksi teknologi ini sebagian besar, mungkin lebih dari 70 persen ada di Medan,'' ujarnya dalam jumpa pers di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Selasa (2/4/2019).
Menurutnya, saat ini pihaknya masih melakukan pembahasan agar pelaku usaha tekfin ini bisa melaporkan perusahaannya terkait aset dan transaksinya.
Alasannya, dia menyebut keberadaan tekfin harus turut termonitor karena potensinya mendisrupsi layanan perbankan yang sudah ada lebih dulu.
"Kami sedang bahas bagaimana agar fintech ini memberikan laporan kepada kami bagaimana asetnya. Yang ada saat ini data spasial yang harus terus kami kembangkan terkait dengan digital payment ini," katanya.