Bisnis.com, PADANG—Pemerintah pusat mengalokasikan anggaran Rp39 miliar tahun ini untuk pengembangan Pelabuhan Panasahan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat guna menopang pelabuhan utama Teluk Bayur.
Bupati Pesisir Selatan (Pessel) Hendrajoni mengatakan pemerintah pusat melalui kementerian perhubungan sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp39 miliar untuk pengembangan pelabuhan di daerahnya.
“Tahun ini ada dari pusat dianggarkan Rp39 miliar untuk membangun berbagai infrastruktur Pelabuhan Panasahan,” katanya, Rabu (20/3/2019).
Untuk pengembangan pelabuhan tersebut, imbuhnya, masih perlu pembebasan lahan seluas 12 hektare di sekitar pelabuhan, sehingga pengembangan bisa dilakukan dengan optimal.
Menurutnya, Pelabuhan Panasahan layak dikembangkan menjadi pelabuhan berskala internasional untuk kebutuhan ekspor impor, mengingat banyak komoditi potensial di daerah itu yang bisa dipasarkan ke mancanegara.
“Secara teknis, Pelabuhan Panasahan lebih bagus dari pelabuhan lainnya di Sumbar, termasuk Pelabuhan Teluk Bayur,” katanya.
Menurutnya, jika pelabuhan tersebut bisa dikembangkan untuk kebutuhan ekspor, maka komoditas masyarakat di Pessel dan kabupaten tetangga seperti Solok Selatan, Muko – Muko dan daerah Bengkulu bagian utara bisa memanfaatkan pelabuhan itu.
Dia mengatakan pengembangan pelabuhan tersebut bakal menjadi salah satu prioritas pembangunan pemerintah daerah, sehingga biaya logistik daerah itu bisa lebih murah.
Hendrajoni mengungkapkan selama ini komoditas hasil perkebunan Pessel dibawa ke Pelabuhan Teluk Bayur, Padang untuk kemudian diekspor ke luar negeri.
Padahal, jarak tempuh untuk jalur darat dari daerah paling ujung Pessel yang menghasilkan sawit dan komoditi lainnya mencapai 10 jam perjalanan untuk sampai ke Padang.
Dia meyakini dengan beroperasinya Pelabuhan Panasahan bisa dimanfaatkan sebagai pelabuhan transit maupun untuk kebutuhan ekspor di masa mendatang.
Lebih lanjut, dia menjelaskan untuk pengembangan pelabuhan itu, tidak lagi harus menguras anggaran besar, karena tidak perlu lagi dilakukan pengerukan sebab kedalaman laut di kawasan pelabuhan mencapai 15 meter, sehingga kapal besar juga bisa bersandar.
Dia mengatakan anggaran yang dibutuhkan tinggal untuk perluasan dermaga, pembangunan fasilitas pendukung pelabuhan, tangki timbun untuk CPO dan beberapa sarana pendukung lainnya.
Sebelumnya, perusahaan milik negara PT Pelindo II juga berencana menginvestasikan modalnya untuk pengembangan pelabuhan tersebut.
Manajemen Pelindo II berencana mengintegrasikan pengelolaan sejumlah pelabuhan di Sumbar termasuk Pelabuhan Panasahan.
“Kami akan integrasikan beberapa pelabuhan besar di Sumbar, sehingga memudahkan transportasi dan efisiensi biaya logistik,” kata GM Pelindo II cabang Teluk Bayur Armen Amir.
Pelabuhan yang akan diintegrasikan dengan pelabuhan utama Teluk Bayur itu antara lain adalah Pelabuhan Panasahan, Pelabuhan Muaro (Kota Padang), Pelabuhan Tiram (Kab Padang Pariaman), Pelabuhan Teluk Tapang (Kab Pasaman Barat) dan Pelabuhan Tuapejat (Kab Kepulauan Mentawai).