Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transformasi Pegadaian : Menggaet Millenial Lewat Digitalisasi Hingga Kedai Kopi

The Gade Coffee and Gold merupakan salah satu inovasi Pegadaian untuk meningkatkan layanan kepada nasabah sekaligus memperluas pasar.
Suasana The Gade Coffee and Gold di Kantor Unit Pelayanan Cabang (UPC) PT Pegadaian (Persero) Palembang/Dinda Wulandari
Suasana The Gade Coffee and Gold di Kantor Unit Pelayanan Cabang (UPC) PT Pegadaian (Persero) Palembang/Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG--Rudiyanto, 32 tahun, sudah dua kali menyambangi The Gade Coffee and Gold yang berlokasi di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang.

Kedatangannya kali kedua ke coffee shop milik PT Pegadaian (Persero) itu lantas memantapkan niatnya untuk berinvestasi di tabungan emas.
 
Pria yang bekerja di perusahaan maskapai pelat merah itu mengatakan awalnya sudah mengetahui produk Pegadaian berupa tabungan emas, namun Rudi mengaku dirinya selalu hati-hati dalam memilih investasi.
 
Keyakinan Rudi untuk membuka tabungan emas di Pegadaian ternyata tidak hanya datang dari informasi di balik loket outlet Pegadaian yang lokasinya satu pintu dengan The Gade Coffee and Gold, melainkan setelah mengobrol dengan barista kedai kopi itu.
 
“Saya ngobrol dengan baristanya ternyata dia juga bisa menjelaskan soal tabungan emas dan bikin saya yakin dengan produk itu,” katanya.
 
Adalah Akbar Pratama, 22 tahun, barista The Gade Coffee and Gold Palembang, yang berhasil membuat Rudyanto bergerak untuk membuka tabungan emas.
 
Akbar mengatakan dirinya memang telah dibekali pengetahuan umum seputar produk Pegadaian saat bergabung dengan The Gade Coffee and Gold pada enam bulan lalu.
 
“Mereka [pengunjung] jadi nyaman buat nanya-nanya karena sambil ngopi. Oleh karena itu, kami harus tahu setidaknya secara dasar soal Pegadaian, apa saja produk yang menarik dan kalau memang mereka ingin tahu lebih lanjut kami bisa arahkan ke outlet,” katanya.
 
The Gade Coffee and Gold merupakan salah satu inovasi Pegadaian untuk meningkatkan layanan kepada nasabah sekaligus memperluas pasar.
 
Pemimpin Wilayah III PT Pegadaian (Persero) Palembang, Eka Febriansyah, mengatakan perseroan telah menerapkan transformasi sejak 2018, salah satunya di bidang costumer.
 
Dia mengatakan pihaknya memang mulai membidik nasabah millennial karena generasi itu diyakini bakal menjadi calon nasabah potensial pada 10 tahun hingga 20 tahun ke depan.
 
“Kami pelajari hobinya, kebiasaannya, salah satunya anak muda kan suka nongkrong makanya kami buka The Gade Coffee and Gold. Kalau tidak sekarang kami dekati, otomatis nanti nama Pegadaian tidak akan dikenal lagi,” katanya kepada Bisnis.
 
Eka menambahkan kehadiran kedai kopi yang berdampingan dengan kantor unit Pegadaian itu juga menjadi jembatan bagi masyarakat yang masih sungkan ke Pegadaian.
 
“Masih ada yang merasa malu ke Pegadaian. Dengan adanya The Gade mereka cukup ngopi saja maka nanti petugas kita yang bisa jemput bola layani kebutuhan nasabah,” katanya.
 
Perseroan mencatat saat ini terdapat 26 gerai The Gade Coffee and Gold di berbagai kota besar di Tanah Air. Pegadaian menargetkan bisa memiliki 34 gerai hingga akhir tahun 2019.
 
Eka mengklaim terjadi peningkatan jumlah nasabah di Kantor Unit Pelayanan Cabang (UPC) Pegadaian Palembang Square hingga 20% setelah The Gade beroperasional.
 
Apalagi, kata Eka, The Gade Coffee and Gold juga dilengkapi layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan saat ini saat nongkrong di kedai kopi, yakni Wi-Fi.
 
“Kami kencengin Wi-Fi di sana, jadi sembari nunggumereka juga bisa buka internet. Termasuk aplikasi Pegadaian Digital Services (PDS) dari ponsel, yang dibuat untuk memudahkan nasabah kami,” katanya.
 
Era Baru Lewat Layanan Digital
 
Tranformasi yang dilakukan Pegadaian terwujud dalam berbagai bentuk, selain mendekatkan diri ke masyarakat melalui kedai kopi, perseroan yang telah berusia 118 tahun itu sudah menerapkan layanan digital melalui PDS.
 
Eka menjelaskan PDS merupakan layanan digital yang bisa diunduh nasabah dari store di ponsel mereka. Aplikasi itu memuat berbagai fitur terkait produk Pegadaian, mulai dari gadai hingga tabung emas.
 
“Kami buat PDS selain untuk menghadapi era digital juga karena segmen baru yang kami sasar sekarang ini gadget minded. Kami ingin memudahkan costumer yang tidak punya waktu ke outlet,mereka tinggal buka PDS dan bisa dilayani semua,” katanya.
 
Menurut Eka, layanan PDS banyak digunakan nasabah yang memiliki produk tabungan emas di Pegadaian, pasalnya nasabah dapat melihat saldo yang ditanamkan setiap saat serta melihat pergerakan harga emas secara real time.
 
Dia mengemukakan produk tabungan emas sudah diterbitkan perusahaan sejak 2015, namun sebelum PDS hadir, nasabah hanya dapat melakukan transaksi top up saldo dengan mendatangi kantor Pegadaian, ATM dan internet banking.
 
“Sekarang nasabah cukup buka aplikasinya dan di sana sudah memuat informasi yang lebih lengkap terkait portofolio mereka, tidak hanya top upmelainkan juga harga emas saat itu, serta transaksi lain. Bahkan untuk mencari tahu info seputar produk Pegadaian lainnya,” jelasnya.
 
Apalagi, Eka menambahkan, Pegadaian Kanwil III juga menerapkan strategi dengan menggarap produk mikro lending dan memperbanyak saluran distribusi.
 
Dia memaparkan dengan kemudahan teknologi digital tersebut juga membuat perusahaan memperluas distribution channel yang melibatkan partisipasi agen.
 
“Jadi kami punya agen gadai, agen pembayaran dan agen pemasaran. Di mana agen gadai bisa melakukan transaksi pencairan kredit sekaligus tempat membayar angsuran produk kami,” katanya.
 
Saat ini, Kanwil III Pegadaian memiliki sekitar 430 agen yang melayani nasabah untuk bertransaksi.
 
Strategi dengan layanan digital tersebut, kata dia, membuat pihaknya optimistis mampu mencetak pertumbuhan sesuai target yang dipatok hingga akhir tahun ini.
 
“Kami punya target bisa menggaet 510.000 nasabah di lima provinsi yang ada di Sumatra Bagian Selatan dan kami optimistis tercapai melalui strategi itu, terutama lewat PDS,” katanya.
 
Adapun saat ini tercatat sudah ada 350.000 nasabah Pegadaian yang tersebar di Sumsel, Jambi, Bengkulu, Lampung dan Bangka-Belitung per Januari 2019.
 
Kanwil III memiliki target pertumbuhan bisnis sebesar 19% pada tahun ini dibanding 2018 di mana outstanding loan perusahaan sudah mencapai Rp1,8 triliun dari target Rp2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper