Bisnis.com, PADANG—Regulator bursa berencana membuka galeri investasi di pasar–pasar, guna menyasar pedagang yang selama ini kerap ditipu investasi bodong karena minimnya informasi mengenai investasi yang sehat.
Early Saputra, Kepala Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatra Barat menyebutkan pihaknya berencana membuka galeri investasi di sejumlah pasar di daerah itu untuk menyasar pedagang.
“Kami rencananya mau buka di pasar – pasar. Sudah ada beberapa pasar yang kami pantau, seperti Pasar Raya Padang dan Pasar Padang Panjang,” katanya, Selasa (26/2/2019).
Dia mengatakan pedagang pasar perlu mendapatkan pengetahuan dan informasi mengenai berinvestasi dengan benar, sebab, selama ini banyak pedagang yang kehilangan uangnya karena investasi bodong.
Apalagi, imbuhnya, pedagang pasar merupakan calon potensial untuk meningkatkan jumlah investor saham di daerah, mengingat cukup banyak masyarakat Sumbar yang berprofesi sebagai pedagang.
Selain pasar, BEI juga berencana masuk ke nagari – nagari atau desa untuk memberikan edukasi mengenai investasi di bursa saham kepada masyarakat pedesaan.
Baca Juga
Sebelumnya, bursa efek lebih banyak melakukan sosialisasi di perguruan tinggi dan instansi pemerintahan. Juga mendirikan galeri investasi di kampus – kampus.
Saat ini, BEI Sumbar sudah membuka galeri investasi di Universitas Andalas (Unand), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Putra Indonesia (UPI YPTK), UIN Imam Bonjol, dan Politeknik Negeri Padang.
Selain itu, juga di Universitas Dharma Andalas (Unidha), Universitas Dharmas Indonesia (Undhari), Universitas Bung Hatta (UBH) dan IAIN Batusangkar.
Adapun, per Januari 2019 total investasi saham masyarakat Sumbar mencapai Rp1,03 triliun dengan total jumlah investor mencapai 13.502 investor.
Volume transaksi saham investor daerah itu atau dengan KTP Sumbar selama Januari 2019 mencapai 11.248.831 lot, dengan frekuensi transaksi mencapai 56.737 kali.
Peningkatan jumlah investor saham daerah itu juga cukup signifikan, atau selalu tumbuh di atas 29% sejak 2012. Bahkan, tahun lalu pertumbuhan jumlah investor saham Sumbar mencapai 50,14%.