Bisnis.com, PALEMBANG – Ribuan perawat honorer di Sumatra Selatan mengeluhkan status hingga upah mereka yang sangat minim.
Agus Prayitno, Ketua Gerakan Nasional Perawat Honor Indonesia (GNPHI) Sumsel, mengatakan ada sekitar 5.253 perawat honorer yang memiliki status beragam dengan 8 jenis SK, termasuk salah satunya SK penugasan dari Puskemas.
“Sejak tahun 2005, upah kami nol kami juga tidak ada BPJS. Padahal perawat sebagai ujung tombak pelayanan akan banyak penyakit yang mengampiri. Untuk itu kita minta cover,” katanya, Kamis (7/2/2019).
Agus mengatakan pihaknya berharap gubernur Sumsel dapat membantu pihaknya terkait upah dan status dalam SK tenaga honorer itu.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru berjanji segera menyurati kepala daerah di kabupaten dan kota untuk memberikan upah yang setimpal pada mereka.
“Honor mereka minim bahkan ada yang nol, kami akan buatkan surat ke kabupaten/kota untuk memberikan upah yang setimpal sesuai jenjang," tegasnya.
Sementara itu mengenai keluhan para perawat honorer yang mengaku tak mendapatkan pembayaran jasa dari tindakan yang dilakukan dengan pembayaran BPJS, Deru mengaku hanya bisa mendorong dengan mengirimkan surat ke Menkes.
“Kalau itu urusannya Permenkes gak bisa Pergub. Tapi tetap akan kita bantu dengan menyurati Menkes. Akan kita catat dan usulkan," tambahnya.
Kemudian yang terakhir mengenai pengangkatan P3K dikatakannya para honorer ini dapat berkoordinasi dengan Kepala BKD. Jika memang memungkinkan ada domain gubernur untuk hal itu ia meyakinkan dirinya akan paling depan mendorong hal tersebut.