Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat bakal menawarkan pengelolaan Pulau Sanding di Kabupaten Kepulauan Mentawai ke investor asing, mengingat investasi yang dibutuhkan untuk pengelolaan pulau tersebut dalam jumlah besar.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebutkan Pulau Sanding, Kecamatan Pagai Selatan yang berada paling selatan dari wilayah Mentawai dan berbatasan dengan perairan laut Bengkulu, perlu dikembangkan dengan investasi asing.
“Potensinya besar, dan akan sangat menguntungkan untuk investasi resort. Investor asing paling memungkinkan untuk ini karena anggarannya besar,” ujarnya, Senin (21/1/2019).
Menurutnya, pulau tidak berpenghuni tersebut masih asri, dengan pasir putih dan jernih serta memiliki berbagai jenis ikan dan biota laut. Selain itu, ombaknya yang juga tinggi, sehingga cocok untuk wisatawan mancanegara yang mengincar olahraga selancar.
“Karakter ombaknya yang tinggi dan panjang mengelilingi pulau, juga bisa bersaing dengan ombak Mentawai yang sudah lebih dulu mendunia untuk olahraga surfing,” katanya.
Nasrul menyebutkan untuk pengurusan izin juga tidak akan sulit karena pulau tersebut juga tidak berpenghuni, sehingga memudahkan proses investasi.
Baca Juga
Dia menuturkan sudah ada calon investor asing yang berminat untuk mengembangkan resort di kawasan tersebut.
“Kami dukung jika ada investor yang mau investasi, yang penting potensi yang ada ini betul – betul dimanfaatkan, sehingga menambah pendapatan bagi daerah,” katanya.
Dia meyakini pengembangan Pulau Sanding untuk olahraga surfing akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Mentawai.
Apalagi, selama ini sudah banyak resort yang berdiri di daerah itu, baik dalam bentuk investasi asing maupun investasi dalam negeri, dengan jualan utama adalah panorama alam laut Mentawai dan potensi olahraga selancar yang dimilikinya.
Adapun, tahun ini Pemprov Sumbar memprioritaskan investasi sektor pariwisata sebagai jualan utama, mengingat potensi sektor itu yang sangat besar. Selain pariwisata, investasi lainnya di bidang energi terbarukan, hilirisasi industri, dan infrastruktur.