Bisnis.com, PALEMBANG – Bank Sumsel Babel mulai menggarap pembiayaan supply chain financing atau anjak piutang rumah sakit yang menjadi mitra BPJS Kesehatan di Sumsel dan Babel.
Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel Antonius Argo Prabowo mengatakan pihaknya siap menyalurkan dana talangan hingga total Rp50 miliar untuk tahap pertama.
“Kami inginnya semua rumah sakit yang jadi mitra BPJS Kesehatan di wilayah kami menggunakan jasa supply chain financing (SCF) dari kami,” katanya usai penandatanganan MoU antara Bank Sumsel Babel dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Sumsel, Rabu (16/1/2019).
Antonius mengatakan saat ini sudah ada dua rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) yang memanfaatkan SCF dari Bank Sumsel Babel, yakni RS YK Madira di Palembang dan RSUD Sejiran Setason di Muntok, Bangka.
Dia melanjutkan pihaknya ingin mengambil peran dalam mendukung kelancaran pelayanan jaminan kesehatan nasional (JKN) melalui bisnis perbankan.
“Banyak cerita tagihan [rumah sakit] yang telat [dibayar BPJS Kesehatan]. Oleh karena itu, kami ingin ambil peran untuk memperlancar dana operasional rumah sakit, kami bisa talangi dulu,” katanya.
Menurut dia, rumah sakit yang bekerja sama dengan perseroan bisa mendapat benefit berupa suku bunga yang kompetitif, yakni sebesar 9,25% per tahun dengan biaya provisi 0,25%.
Adapun tenor yang diberikan selama 180 hari dengan menggunakan dua skema pembiayaan, yakni penyaluran 80% dari tagihan hingga 100% dari tagihan.
“Kalau [rumah sakit] punya uang lebih dan ditempatkan di deposito kami sebesar 20% maka bisa dibayarkan 100%,” katanya.
Sementara itu, Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Sumsel, Babel dan Bengkulu, Erna Wijaya Kesuma, mengatakan Bank Sumsel Babel menambah jumlah perbankan yang telah menjadi SCF.
“Jadi saat ini sudah ada 18 perbankan dan dua perusahaan multifinance yang menjadi mitra SCF BPJS Kesehatan,” katanya.
Adapun total pemberian plafon SCF dari mitra perbankan dan perusahaan pembiayaan mencapai Rp847,03 miliar.
Erna mengemukakan sebetulnya pihaknya sudah berupaya membayar tagihan kepada mitra faskes secara tepat waktu, bahkan ditarget pembayaran bisa satu bulan tagihan.
“Kami juga sudah menerapkan denda 1% per hari setiap keterlambatan tagihan supaya memacu agar kami tepat waktu,” katanya.
Dia melanjutkan BPJS Kesehatan tidak bermaksud menunda pembayaran ke rumah sakit, hanya saja setiap kantor cabang mempunyai urutan klaim mana yang harus dibayar sesuai jatuh tempo.
Diketahui, Kedeputian Wilayah Sumsel, Babel dan Bengkulu memiliki enam kantor cabang dengan jumlah fasilitas kesehatan (faskes) tingkat I sebanyak 1.285 faskes. Serta, sebanyak 108 faskes tingkat lanjutan.
Adapun cakupan peserta BPJS Kesehatan di tiga provinsi tersebut mencapai 74,32% atau 8,57 juta jiwa dari total penduduk 11,53 juta jiwa di Sumsel, Babel dan Bengkulu.
Bank Sumsel Babel Mulai Talangi Tagihan Rumah Sakit Mitra BPJS Kesehatan
Bank Sumsel Babel mulai menggarap pembiayaan supply chain financing atau anjak piutang rumah sakit yang menjadi mitra BPJS Kesehatan di Sumsel dan Babel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Miftahul Ulum
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

27 menit yang lalu
Jumbo Investors Snap Up Astra (ASII) Shares in Hunt for Dividends

1 jam yang lalu
IDX Takes Steps to Reinforce Capital Market Stability
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

32 menit yang lalu
Lewat Digitalisasi dan QRIS, YTWU Riau Himpun Donasi Rp67 Miliar

55 menit yang lalu
PTBA Mendorong Transformasi Desa Lewat Usaha Budidaya Perikanan

1 jam yang lalu
PTPN I Canangkan Gerakan Menanam Sejuta Pohon

4 jam yang lalu
Gak Perlu Antre, Klaim JHT Rp15 Juta Kini Bisa di JMO!
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
