Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TFCA Sumatra Catat Ada 118 Konflik Kehutanan Selama 2018

Yayasan KEHATI selaku administrator Tropical Forest Conservation Area atau TFCA mengumumkan ada 118 konflik kehutanan yang berhasil diatasi selama 2018.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Yayasan KEHATI selaku administrator Tropical Forest Conservation Area atau TFCA mengumumkan ada 118 konflik kehutanan yang berhasil diatasi selama 2018.

Direktur Program TFCA Sumatra, Samedi mengatakan melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (18/12/2018) ada beberapa jenis ancaman yang terdapat di 13 bentang alam Sumatra antara lain; kebakaran hutan, pembukaan hutan untuk jalan, penambangan ilegal, perambahan hutan, perburuan liar, illegal logging, tumpang tindih kawasan, penangkapan ikan destruktif, serta konflik satwa liar dan manusia.

"Selama 2018 TFCA Sumatera mencatat 118 konflik yang terjadi di 41 desa, 12 kabupaten, dan bentang alam, dengan luas area yang terdampak kerugian mencapai 275,41 hektare," kata Samedi.

Selain berdampak pada manusia, konflik ini juga berdampak pada kondisi beberapa satwa yang dilindungi. Misalnya kematian 1 ekor gajah dan 2 ekor macan dahan, terpisahnya 1 anak beruang dari induknya, dievakuasinya 16 orangutan, serta direlokasinya 1 ekor harimau. Tercatat 4 jenis satwa yang kerap terlibat konflik dengan manusia di Sumatra adalah orangutan, gajah, harimau, dan badak. 

Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi konflik ini yaitu pembentukan Conservation Response Unit (CRU), kegiatan patroli, pengadaan kandang anti harimau, pengadaan camera trap, implementasi rencana aksi darurat, identifikasi satwa, dan perawatan gajah jinak.

Samedi menyebut melalui kegiatan patroli, perburuan badak Sumatra berhasil diturunkan dalam kurun waktu 5 tahun. Pada tahun ini, tim patroli berhasil mencatatkan kematian 0 badak Sumatra di Taman Nasional Gunung Leuser. Hal yang sama terjadi di Taman Nasional Tesso Nilo. Selain badak, perburuan gading gajah dan penggunaan racun untuk berburu satwa juga menurun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper