Bisnis.com, MEDAN – PT Indosat Ooredoo Tbk. (ISAT) terus memperluas jaringan 4G Plus di Sumatera Utara sebagai bagian dari pogram ekspansi yang digalakkan perseroan di luar Pulau Jawa, yang dimulai dari Provinsi Lampung, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Haroon S. Hameed, Director & Chief Operating Officer Indosat Ooredo menyampaikan perluasan dan penambahan jaringan di luar Pulau Jawa tersebut merupakan komitmen dari perusahaan untuk menyatukan Indonesia menjadi bangsa digital.
Pengembangan jaringan 4G Plus akan terus berlanjut dan selesai pada awal 2019. “Kini dengan dilakukannya ekspansi jaringan 4G Plus di Sumut yang meliputi 250 kecamatan dan 29 kabupaten, masyarakat Sumut diharapkan dapat merasakan langsung dampak positif saat melakukan aktivitas digital dengan akses yang lebih cepat dan stabil,” katanya di sela-sela konferensi pers di Medan, Selasa (11/8/2018).
Eric Danari, Head of Region Sumatera, menyatakan perluasan jaringan 4G Plus yang telah dilakukan Indosat Ooredo di Sumut mencakup 586 spot 4G plus baru. Selain itu, pihaknya akan menambah 244 spot 4G lain yang diperkirakan rampung pada akhir Februari 2019.
Perluasan jaringan 4G Plus Indosat Ooredo saat ini tersebar di 250 kecamatan dan 29 kabupaten mulai dari Medan, Binjai, Langkat, Deli Serdang, Serdang Begadai, Asahan, Batu Bara, Bagan Sinembah, Tebing Tinggi, Pematangsiantar.
Selanjutnya Padangsidempuan, Sibolga, Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Dairi, Karo, Simalungun, Toba Samosir, Pakpak Barat, Tanjung Balai, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu Selatan, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara.
Baca Juga
“Perluasan jaringan baru ini terdiri dari dua hal, yakni penambahan kapasitas dan penambahan coverage. Jadi ada sites untuk jaringan 3G yang dimodernisasi menjadi jaringan 4G Plus serta sites untuk jaringan 4G plus baru,” paparnya.
Dengan tambahan tersebut, menurut Eric, saat ini total based transceiver station (BTS) dengan layanan 4G Plus di Sumut telah lebih dari 700 sites atau melayani sekitar 85% populasi.
Adapun, untuk area Pulau Sumatera secara total mencapai lebih dari 1.000 sites. “Kalau yang 244 tambahan sites itu selesai akhir kuartal I/2019, coverage layanan 4G di Sumut akan menjadi 94% dari populasi. Mudah-mudahan semua bisa tercover sampai Sidikalang dan Nias,” tambahnya.
Lebih lanjut, Eric menuturkan perseroan menganggarkan kebutuhan investasi sekitar US$10 juta per tahun untuk peluasan jaringan 4G Plus di Sumut.
Selain untuk keperluan membangun jaringan, anggaran tersebut juga untuk kebutuhan operasional pendukung seperti pengadaan sumber energi genset untuk mengantisipasi pemadaman listrik yang masih kerap terjadi.