Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Kelapa Sumsel Keluhkan Anjloknya Harga

Petani kelapa di Sumatra Selatan mengeluhkan anjloknya harga komoditas tersebut yang telah menyentuh Rp650-Rp700 per butir akibat banjirnya produksi dan rendahnya serapan pasar ekspor.
Ilustrasi kelapa./Istimewa
Ilustrasi kelapa./Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG -- Petani kelapa di Sumatra Selatan mengeluhkan anjloknya harga komoditas tersebut yang telah menyentuh Rp650-Rp700 per butir akibat banjirnya produksi dan rendahnya serapan pasar ekspor.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Petani Kelapa Indonesia (Perpekindo) Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Sumatra Selatan (Sumsel) Sulaiman Helmi mengatakan harga saat ini merupakan titik terendah yang diterima petani.

"Tahun lalu, harga masih Rp3.000 per butir dan tahun ini terus menurun secara bertahap sampai menyentuh Rp700 per butir. Untuk menutup biaya operasional saja tidak bisa," ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (27/8/2018).

Harga di bawah Rp1.000 per butir disebut telah berlangsung sejak empat bulan terakhir. Idealnya, ujar Sulaiman, harga di tingkat petani senilai Rp2.500 per butir atau sesuai harga acuan di Pasar Rotterdam yang saat ini sebesar Rp2.610 per butir.

Anjloknya harga kelapa dinilai tidak terlepas dari permintaan pasar ekspor yang belakangan ini menurun. Produksi kelapa Sumsel biasanya diekspor ke pasar utama yakni Thailand dan China.

Sementara itu, serapan dalam negeri masih rendah karena minimnya industri pengolahan aneka produk dari kelapa.

"Kalau di Thailand, semua bagian kelapa diolah semua. Sabutnya bisa menjadi bahan jok dan spring bed, daging kelapa diolah jadi tepung. Sementara itu, di sini mayoritas hanya mengolah jadi minyak dan santan," tuturnya.

Di sisi lain, sekarang pun sedang berlangsung panen raya sehingga menyebabkan produksi melimpah di hampir semua sentra kelapa. Industri lokal hanya bisa menyerap maksimal 80% produksi saat panen raya.

Sumsel merupakan salah satu daerah penghasil kelapa dengan luas lahan mencapai 62.000 hektare (ha) yang tersebar di Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin. Perpekindo mencatat produksi kelapa dari kebun di Sumsel adalah sebanyak 1.000 biji per ha per bulan atau setara 1,1 ton kopra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper