Bisnis.com, MEDAN – Manajemen GO-JEK memberikan waktu selama tujuh hari bagi para mitra drivernya yang ada di Medan untuk menghapus aplikasi penanda lokasi palsu (fake GPS) atau yang sering disebut aplikasi tuyul, terhitung hari ini Senin (9/4/2018).
Edy Tan, VP Regional Go-Jek Sumatra, menyebutkan penggunaan aplikasi GPS palsu oleh para mitra driver yang nakal berpotensi menyebabkan kerugian baik bagi mitra pengendara, pengguna jasa, juga perusahaan.
“Banyak driver jujur yang mendapatkan gangguan. Driver juga kurang paham bahwa ketika diinstal, program aplikasi tuyul itu mengubah setting di ponsel driver yang juga membahayakan driver,” katanya, Senin (9/4/2018).
Edy menambahkan asal usul aplikasi yang tidak jelas ini juga rentan disusupi program-program yang berpotensi mengakibatkan pencurian data baik data driver hingga pengguna yang terhubung.
Untuk itu, pihaknya pun meluncurkan kebijakan dan sistem baru guna mengajak para mitra pengendara untuk menghapus aplikasi GPS palsu dari ponselnya.
Dengan diluncurkannya sistem palsu ini, maka per hari ini, Senin (9/4/2018) seluruh mitra pengendara akan mendapatkan pemebrithauan terkait imbauan untuk menghapus aplikasi tersebut berikut sanksi yang akan dikenakan jika dalam waktu tujuh hari mereka tidak kunjung mengikuti kebijakan baru ini.
“Sanski pertama adalah penghapusan bonus dan insentif. Kemudian akan diberikan kesempatan kedua selama 14 hari. Jika masih belum dihapus maka kita berikan sanksi berat berupa pemutusan kemitraan,” tegasnya.
Sementara itu, VP Corporate Communications GO-JEK Michael Say mengatakan hingga saat ini pihaknya telah meluncurkan kebijakan ini di beberapa kota lain di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Dia mengklaim sejak diluncurkan di tiga kota tersebut, 80% mitra driver yang sebelumnya menggunakan aplikasi fake GPS telah setuju untuk menghapusnya. Adapun peluncuran kebijakan ini secara nasional akan dilakukan pada akhir April nanti.
“Di Jakarta sudah piloting. Secara nasional akan diluncurkan pada akhir April, sudah langsung sistem kami bisa mendeteksi dan memberikan notifikasi kepada mitra,” tambahnya.
Adapun aplikasi fake tuyul ini sendiri merupakan aplikasi pihak ketiga yang diinstal para pengendara untuk membuat seolah-olah mereka berada di lokasi tertentu. Akibatnya, ketika mendapat orderan, waktu tempuh yang dibutuhkan untuk sampai ke lokasi pengguna jasa menjadi lebih lama sementara pengendara yang lokasinya lebih dekat tidak bisa mendapatkan orderan.